Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria di India Jalan Kaki Gendong Mayat Istri Korban Covid-19 Sejauh 3 Km

Kompas.com - 29/04/2021, 08:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang suami menggendong mayat istrinya yang meninggal karena Covid-19, sejauh 2 mil (3,2 km) menuju tempat pemakaman.

Perjalanan seorang pria bernama Swamy yang menggendong istrinya, Nagalaxmi, di bahu, terekam kamera CCTV di jalan Kamareddy, sebuah kota di selatan negara bagian Telangana, pada Minggu (25/4/2021).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Penyebab Lonjakan Covid-19 di India | Pemimpin Dunia Berduka atas KRI Nanggala-402

Polisi di stasiun kereta setempat yang melihat wanita itu pingsan dan meninggal, memberi Swamy uang untuk membayar pemakaman istrinya, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Rabu (28/4/2021). 

Namun, polisi tersebut menolak untuk menyentuh jenazahnya karena takut tertular virus corona.

Baca juga: Jenazah Korban Covid-19 di Ibu Kota India Terus Bertambah, Krematorium Khusus Anjing Dipakai

Pria itu diduga juga tidak sehat, menurut media lokal. Meski akhirnya, pria itu sampai juga di tempat pemakaman, ia telah beberapa kali berhenti untuk mengatur napas.

Pemandangan tragis itu terjadi ketika kasus Covid-19 di India dan jumlah kematiannya melonjak.

Baca juga: India Diguncang Gempa Bermagnitudo 6.0 Saat Berjuang Hadapi Covid-19

Kematian baru pada Rabu (28/4/2021) dilaporkan mencapai 3.293, mendorong total kematian karena Covid-19 di India lebih dari 200.000.

Para analis memperingatkan bahwa angka sebenarnya dari jumlah kematian karena Covid-19 di India, bisa jadi dua kali lipat atau lebih, karena 80 persen kematian di India tidak tercatat secara resmi.

Baca juga: 9 Mitos dan Fakta Hinduisme di Tengah Masyarakat India

India juga melaporkan 360.960 kasus baru pada Rabu (28/4/2021), ketika pasien membludak di rumah sakit dan sistem kesehatan India kewalahan, seolah tidak ada akhir dari krisis pandemi Covid-19 ini.

Lebih banyak video yang beredar dari rumah sakit di Ahmedabad, negara bagian Gujarat, menyoroti kerasnya krisis kesehatan yang terjadi saat banyak mayat berjejer di ruang mayat menunggu diidentifikasi oleh kerabat, sehingga mereka dapat dibawa untuk dikremasi atau dikuburkan.

Baca juga: Krisis Covid-19 di India, Jenazah Ayah Diikat Anaknya di Atas Mobil

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com