Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] John Philip Holland, Pencipta Kapal Selam Modern

Kompas.com - 27/04/2021, 05:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Ketika dia mendarat di AS, dia terpeleset dan jatuh di jalan Boston yang dingin sampai kakinya patah.

Dalam sakitnya, Holland memutuskan tetap menggunakan waktu penyembuhannya dengan bijak. Dia terus menyempurnakan desain kapal selamnya. Pekerjaannya juga didukung oleh Isaac Whelan, seorang pendeta.

Untuk menopang hidupnya dia sempat sebuah perusahaan teknik. Kemudian profesi di dunia pendidikan kembali dia jalani selama enam tahun, di Sekolah Katolik St. John di Paterson, New Jersey.

Selama waktu itu juga, Holland dengan hati-hati meninjau semua yang telah dia baca tentang kapal selam. Dia memikirkan secara mendalam gagasan pendahulunya untuk menjadikan armada ini sebagai senjata perang yang praktis.

Pada 1875, Holland menyerahkan skema yang telah disempurnakan ke Angkatan Laut AS untuk dipertimbangkan. Tapi penolakan kembali diterimanya karena Angkatan Laut merasa itu tidak bisa direalisasikan.

Gagasannya akhirnya mendapat dukungan finansial dari The Irish Fenian Society. Komitmen ini sebenarnya memiliki motif untuk menggunakan teknologi kapal selam melawan Inggris. Serta membantu tujuan jangka panjang mereka, yakni kemerdekaan Irlandia.

Pendanaan penelitian dan pengembangannya bisa dibilang fantastis. Sampai-sampai, memberinya kebebasan untuk mengundurkan diri dari jabatan pengajarnya, dan mengerjakan desainnya secara eksklusif.

Keyakinan kepada Holland terbayar, kapal selam pertamanya setinggi 14 kaki diluncurkan Pada 1878.

Selanjutnya pada 1881 dia membangun kapal selam berukuran penuh, bernama Fenian Ram, yang berisi banyak fitur kapal selam modern. Ini adalah kapal selam kecil yang terbukti sukses selama pengujian terbatas.

Baca juga: Berikut Kapasitas Kapal Selam di Kawasan Asia Tenggara

Mulai diperhitungkan

John Philip Holland terus meningkatkan desainnya dan mengerjakan beberapa kapal eksperimental. Melanjutkan kesuksesan usaha sebelumnya, tipe pengembangan mandirinya diluncurkan pada 17 Mei 1897.

Uji coba pertama dari kapal selam tipe proto miliknya, memiliki kombinasi mesin listrik dan bensin, berhasil berjalan di bawah air untuk jarak yang cukup jauh.

Ini menjadi kapal selam pertama yang benar-benar dapat beroperasi di bawah air dengan tenaga internal. Kapal selam ini juga menjadi yang pertama menggunakan kombinasi motor listrik dan mesin bensin untuk penggerak bawah air dan permukaan.

Pada Maret tahun berikutnya, John Philip Holland berhasil menyelesaikan uji coba kapal selam modern pertama di lepas Pulau Staten.

Awalnya, posisi resmi Angkatan Laut AS pada saat itu adalah "tidak mendukung" pengembangan kapal selam. Tapi sikap itu nyatanya tidak bisa mereka pertahankan selamanya.

Lebih dari dua tahun kemudian, Angkatan Laut AS secara resmi membeli desain tersebut. Beberapa bulan kemudian kapal selam Angkatan Laut AS pertama, USS Holland secara resmi beroperasi. Kapal itu dinamai untuk menghormati desainernya John Philip Holland.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com