Ketika dia mendarat di AS, dia terpeleset dan jatuh di jalan Boston yang dingin sampai kakinya patah.
Dalam sakitnya, Holland memutuskan tetap menggunakan waktu penyembuhannya dengan bijak. Dia terus menyempurnakan desain kapal selamnya. Pekerjaannya juga didukung oleh Isaac Whelan, seorang pendeta.
Untuk menopang hidupnya dia sempat sebuah perusahaan teknik. Kemudian profesi di dunia pendidikan kembali dia jalani selama enam tahun, di Sekolah Katolik St. John di Paterson, New Jersey.
Selama waktu itu juga, Holland dengan hati-hati meninjau semua yang telah dia baca tentang kapal selam. Dia memikirkan secara mendalam gagasan pendahulunya untuk menjadikan armada ini sebagai senjata perang yang praktis.
Pada 1875, Holland menyerahkan skema yang telah disempurnakan ke Angkatan Laut AS untuk dipertimbangkan. Tapi penolakan kembali diterimanya karena Angkatan Laut merasa itu tidak bisa direalisasikan.
Gagasannya akhirnya mendapat dukungan finansial dari The Irish Fenian Society. Komitmen ini sebenarnya memiliki motif untuk menggunakan teknologi kapal selam melawan Inggris. Serta membantu tujuan jangka panjang mereka, yakni kemerdekaan Irlandia.
Pendanaan penelitian dan pengembangannya bisa dibilang fantastis. Sampai-sampai, memberinya kebebasan untuk mengundurkan diri dari jabatan pengajarnya, dan mengerjakan desainnya secara eksklusif.
Keyakinan kepada Holland terbayar, kapal selam pertamanya setinggi 14 kaki diluncurkan Pada 1878.
Selanjutnya pada 1881 dia membangun kapal selam berukuran penuh, bernama Fenian Ram, yang berisi banyak fitur kapal selam modern. Ini adalah kapal selam kecil yang terbukti sukses selama pengujian terbatas.
Baca juga: Berikut Kapasitas Kapal Selam di Kawasan Asia Tenggara
John Philip Holland terus meningkatkan desainnya dan mengerjakan beberapa kapal eksperimental. Melanjutkan kesuksesan usaha sebelumnya, tipe pengembangan mandirinya diluncurkan pada 17 Mei 1897.
Uji coba pertama dari kapal selam tipe proto miliknya, memiliki kombinasi mesin listrik dan bensin, berhasil berjalan di bawah air untuk jarak yang cukup jauh.
Ini menjadi kapal selam pertama yang benar-benar dapat beroperasi di bawah air dengan tenaga internal. Kapal selam ini juga menjadi yang pertama menggunakan kombinasi motor listrik dan mesin bensin untuk penggerak bawah air dan permukaan.
Pada Maret tahun berikutnya, John Philip Holland berhasil menyelesaikan uji coba kapal selam modern pertama di lepas Pulau Staten.
Awalnya, posisi resmi Angkatan Laut AS pada saat itu adalah "tidak mendukung" pengembangan kapal selam. Tapi sikap itu nyatanya tidak bisa mereka pertahankan selamanya.
Lebih dari dua tahun kemudian, Angkatan Laut AS secara resmi membeli desain tersebut. Beberapa bulan kemudian kapal selam Angkatan Laut AS pertama, USS Holland secara resmi beroperasi. Kapal itu dinamai untuk menghormati desainernya John Philip Holland.