WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Militer Amerika Serikat (AS) mengirimkan bantuan untuk mencari kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam, salah satunya pesawat P-8 Poseidon.
Tim dari Poseidon pun sudah datang pada Jumat malam (23/4/2021), sesuai jadwal yang disampaikan Mayjen TNI Achmad Riad.
"Tim dari Poseidon yang nanti akan sebagai operator atau pun membantu P-8 Poseidon Amerika dari US Airforce yang mudah-mudahan bisa datang malam atau dini hari nanti," ujar Riad dalam konferensi pers di Bali, dikutip dari kanal Youtube Puspen TNI, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Ramai Istilah Eternal Patrol Saat KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Apa Itu?
P-8 Poseidon merupakan salah satu armada militer asing yang membantu pencarian KRI Nanggala-402 tenggelam, selain dari Malaysia, Singapura, dan Australia.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan, pesawat P-8 Poseidon termasuk armada udara bantuan yang dijanjikan bakal dirikim AS
Melansir laman The Drive, P-8 Poseidon merupakan pesawat Angkatan Laut AS yang memiliki kemampuan pengintaian udara, untuk membantu pencarian di area luas.
Pesawat P-8 Poseidon pernah bertugas di berbagai operasi pencarian dan penyelamatan di wilayah Pasifik selama bertahun-tahun.
Salah duanya adalah pencarian Malaysian Airlines Flight MH370 tahun 2014 dan pencarian Joint Strike Fighter F-35A Jepang yang hilang pada 2019.
Baca juga: KRI Nanggala-402 Masih Dicari, Ini Sejarah Upaya Penyelamatan Kapal Selam
P-8 Poseidon tidak memiliki detektor anomali magnetik (MAD), tetapi mengandalkan sonobuoy untuk mendeteksi dan melacak target.
Pemberitaan Kompas.com sebelumnya yang melansir laman Boeing menyatakan, P-8 Poseidon adalah pesawat patroli maritim multi-misi memiliki keunggulan dalam perang anti-kapal selam, misi intelijen, pengintaian, serta pencarian dan penyelamatan.
Pesawat P-8 Poseidon dapat terbang di ketinggian lebih dari 41.000 kaki dengan kecepatan hingga 490 knot.
Waktu transit yang lebih singkat menjadi nilai tambah saat pencarian kapal selam dan penyelamatan.
P-8 Poseidon juga dirancang untuk misi ketinggian rendah dan terbukti dalam mendukung misi kemanusiaan serta pencarian dan penyelamatan.
Pesawat ini memiliki dua varian, yaitu P-8I diterbangkan oleh Angkatan Laut India, dan P-8A Poseidon yang dioperasikan Angkatan Laut AS, Angkatan Udara Australia, dan Angkatan Udara Kerajaan Inggris.
Baca juga: Ahli Asing Sebut KRI Nanggala-402 Tenggelam Terlalu Dalam