Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Cabuli Putri Kandungnya Sejak Usia 3 Tahun, Dilakukan 7,5 Warsa

Kompas.com - 26/04/2021, 19:38 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com – Seorang pria di Singapura yang mencabuli putrinya sejak berusia 3 tahun dan memperkosanya dijatuhi hukuman penjara 28 tahun dan 24 cambukan.

Hukuman tersebut dijatuhkan pengadilan terhadap pelaku pada Senin (26/4/2021) sebagaimana dilansir Channel News Asia.

Pria berusia 44 tahun, yang tidak dapat disebutkan namanya demi melindungi identitas korban, mengaku bersalah atas tiga dakwaan pemerkosaan yang diajukan pada Maret.

Baca juga: Ayah Paksa Anak Diet dengan Kontrak Dilarang Gendut sampai Mati, Akhirnya Dipenjara

Pria itu mengatakan, dia menyadari bahwa dia adalah seorang pedofilia. Hakim Mavis Chionh mengatakan, realita itu dinarasikan dengan "mengerikan" dalam dokumen pengadilan.

"Tragedi terbesar dalam kasus ini adalah bahwa korba (telah) dirampok dari kepolosan masa kecilnya oleh ayahnya sendiri," kata Chionh.

Chionh menambahkan, korban “dimangsa” oleh orang yang seharusnya melindunginya.

Pelaku pindah ke Singapura bersama istrinya setelah korban lahir pada 2008 dan tinggal di kondominium sewaan.

Baca juga: Ayah dari Remaja dengan AK-47 di Times Square, Tewas dalam Baku Tembak dengan Polisi Bulan Lalu

Dia mulai melakukan pelecehan seksual terhadap putri kandungnya saat berusia tiga tahun. Pelaku memanfaatkan kesempatan ketika istrinya sedang bekerja atau di luar negeri.

Setelah itu, pria tersebut mulai menganiaya gadis itu sehingga membuatnya mau berhubungan seks dengannya.

Pelaku juga menunjukkan konten pornografi sebelum melakukan pelecehan seksual padanya.

Perbuatan keji yang dilakukan perlaku berlangsung selama tujuh setengah tahun antara Desember 2011 hingga Juni 2019.

Baca juga: Terobsesi Kebugaran Tubuh, Ayah ini Paksa Anaknya Tanda Tangan Kontrak Tidak Boleh Gemuk

Menurut perkiraannya, dia memperkosa putrinya lebih dari 10 kali, kurang dari 20 kali.

Pria itu juga memangsa teman putrinya, mencium bibirnya, dan menganiaya dia saat mereka menonton film bersama putrinya.

Kejahatan tersebut terungkap pada 2019, ketika teman korban melapor bahwa terdakwa telah berperilaku tidak pantas dengannya.

Orang tuanya lantas membawanya untuk mengajukan laporan kepada polisi. Pihak berwenang pergi ke rumah terdakwa dan menemukan putri pelaku di sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com