Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penindasan Kelompok Agama Minoritas di China dan Myanmar Terparah di Dunia

Kompas.com - 21/04/2021, 10:08 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

Reuters melaporkan tahun lalu bahwa dua biarawati yang bekerja dalam misi Vatikan di Hong Kong ditangkap, ketika mereka pulang ke pusat daratan China untuk berkunjung.

China meningkatkan penggunaan pengenalan wajah pada perayaan berbagai agama, katanya.

Baca juga: Militer Kembali Berkuasa, Etnis Rohingya di Myanmar Trauma Kembali Disiksa

Di Myanmar, laporan itu mengatakan Muslim Rohingya "telah menjadi korban pelanggaran hak asasi manusia paling mengerikan dalam ingatan baru-baru ini".

Pada 2020, Pengadilan Internasional memerintahkan Myanmar untuk mengambil tindakan mendesak untuk melindungi Rohingya dari genosida. Pemerintah membantah tuduhan genosida.

Laporan ACN mengatakan kudeta militer pada 1 Februari "kemungkinan akan memperburuk keadaan bagi semua kelompok agama minoritas" di Myanmar, di mana sekitar 8 persen penduduknya beragama Kristen.

Afrika akan menjadi "medan pertempuran berikutnya melawan militan Islam," kata laporan itu.

Kelompok militan menyebabkan kekacauan di negara-negara termasuk Mauritania, Mali, Burkina Faso, Niger, Nigeria, Kamerun utara, Chad, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Somalia dan Mozambik, katanya.

Baca juga: 7 Orang Etnis Minoritas Hazara Diikat Lalu Ditembak Brutal di Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com