Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Orang Etnis Minoritas Hazara Diikat Lalu Ditembak Brutal di Afghanistan

Kompas.com - 04/03/2021, 23:05 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

JALALABAD, KOMPAS.com - Sedikitnya 7 anggota kelompok etnis Hazara dibunuh secara brutal di Afghanistan pada Kamis (4/3/2021), dalam serangan terbaru untuk menargetkan sebagian besar minoritas Syiah.

Tangan mereka diikat di belakang punggung dan kemudian ditembak mati, pada Rabu (3/3/2021), menurut laporan anggota dewan provinsi Nangarhar Ajmal Omar, seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis (4/3/2021).

Juma Gul Hemat, kepala polisi provinsi Nangarhar mengkonfirmasi terjadinya pembunuhan tersebut dan saat ini ada 4 orang yang telah ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan.

Baca juga: Konflik Pemerintah Afghanistan 3 Wartawan Wanita Jadi Sasaran Pembunuhan

Insiden itu terjadi kira-kira 20 kilometer dari timur kota Jalalabad, dekat perbatasan Pakistan, yang merupakan wilayah dengan sebagian besar milisi diyakini memiliki pengaruh di sana, di antaranya Taliban dan afiliasi lokal ISIS.

Sementara ini, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas pembunuhan warga sipil tersebut.

Jalalabad belum lama ini padahal telah berduka atas aksi pembunuhan 3 pekerja media wanita yang ditembak di jalanan kota pada Selasa (2/3/2021) dalam serangan terpisah beberapa menit.

Baca juga: RS Afghanistan Bantah Bantu Jual Ginjal, Tuding Warga Berbohong agar Dapat Bantuan

Seorang dokter wanita juga dibunuh pada Kamis pagi (4/3/2021) dengan bom tempel yang dipasang di kendaraannya.

Dalam beberapa tahun, etnis Hazara telah mengalami kekerasan yang meningkat di Afghanistan, dengan serangan bom bunuh diri ISIS di masjid, sekolah, rumah sakit dan jalan-jalan.

Etnis Hazara berjumlah sekitar 10 hingga 20 persen dari total penduduk Afghanistan.

Baca juga: Warga Afghanistan Ramai-ramai Jual Ginjal demi Bayar Utang, Ini Kisahnya...

Kelompok minoritas Hazara telah lama menjadi target penganiayaan oleh kelompok garis keras Sunni yang dominan di Afghanistan. Lantaran, keyakinan etnis Hazara yang sebagian besar Syiah.

Taliban juga telah menargetkan penganiayaan terhadap kelompok itu selama bertahun-tahun, menculik dan membunuh penumpang Hazara yang bepergian di jalan-jalan berbahaya negara itu dengan nyaris tanpa keadilan hukum.

Baca juga: Korban Sipil Konflik Afghanistan-Taliban 2020 Capai 8.820, Meningkat Setelah Pembicaraan Damai

Selama Taliban secara singkat menjalankan roda pemerintahan di Afghanistan pada 1990-an, para milisi diduga telah membantai sejumlah besar kelompok Hazara.

Sementara, Hazara juga menjadi sasaran di luar Afghanistan.

Pada Januari, sekelompok penambang Hazara yang sebagian besar adalah warga negara Afghanistan, secara brutal dibunuh dalam pembantaian yang diklaim oleh ISIS di Pakistan.

Baca juga: Menhan Jerman Khawatir Serangan Taliban di Afghanistan Bakal Meningkat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Global
Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Global
Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Global
Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Global
Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Global
Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Global
Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Global
Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Global
[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

Global
Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Global
Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Global
Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Global
Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com