Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook: Mata-mata Dunia Maya China Targetkan Ratusan Pendukung Muslim Uighur

Kompas.com - 25/03/2021, 07:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Facebook pada Rabu (24/3/2021) mengatakan sudah menghalangi upaya para peretas di China, yang berniat memata-matai pendukung minoritas Uighur di luar negara itu.

Sekelompok peretas yang memiliki banyak sumber daya di China menargetkan ratusan aktivis Uighur, jurnalis, dan pembangkang yang tinggal di luar negeri.

Modus mereka adalah dengan mencoba mengelabui para aktivis itu agar mengklik tautan situs web yang dijebak dengan kode berbahaya, menurut jejaring sosial.

"Kelompok ini menggunakan berbagai taktik spionase dunia maya untuk mengidentifikasi targetnya dan menginfeksi perangkat mereka dengan malware untuk memungkinkan pengawasan," kata kepala investigasi spionase dunia maya Facebook Mike Dvilyanski dan kepala kebijakan keamanan Nathaniel Gleicher mengatakan dalam sebuah ungahan blog.

Baca juga: Laporan Independen Ungkap Bukti Beijing Berniat Hancurkan Kelompok Minoritas Muslim Uighur

Operasi ini kata dia, memiliki ciri khas operasi yang didukung dengan sumber daya yang baik dan gigih, dan berhasil mengaburkan siapa dalang utama di belakangnya.

Menurut Facebook, target utamanya adalah orang Uighur dari Xinjiang di China yang sekarang tinggal di Australia, Kanada, Kazakhstan, Suriah, Turki, Amerika Serikat, dan negara lain.

Para peretas membuat akun palsu di Facebook dengan berpura-pura menjadi jurnalis, aktivis, atau orang lain yang bersimpati kepada komunitas Uighur. Dengan itu orang-orang yang berpikiran sama akan terlibat dengan unggahan tersebut.

"Taktiknya adalah membangun kepercayaan, dan kemudian menggunakannya sebagai cara untuk mengelabui mereka agar mengklik tautan tertentu untuk mengekspos perangkat mereka," kata Gleicher dalam penjelasannya.

"Bahkan untuk sejumlah kecil pengguna, kurang dari 500 dalam kasus ini di seluruh dunia, dampaknya bisa sangat serius. Anda bisa membayangkan pengawasannya."

mengakses informasi, kamera, dan mikrofon, menurut peringatan keamanan tentang kode berbahaya tersebut.

Baca juga: Tanggapi Tantangan Soal Uighur, China Ajukan Syarat jika PBB Ingin Masuk ke Xinjiang

“Karena target digiring menjauh dari Facebook, jejaring sosial tidak dapat mengetahui berapa banyak dari mereka yang mengklik tautan jebakan di tempat lain,” kata Gleicher melansir AFP.

“Kami hanya melihat sebagian dari aktivitas,” tambahnya.

Menurut para eksekutif, untuk mengganggu operasi ini, Facebook memblokir domain berbahaya agar tidak dibagikan di platform. Perusahaan teknologi raksasa ini juga mencatat akun grup dan memberi tahu orang-orang yang diyakini menjadi target.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan setidaknya satu juta orang Uighur dan sebagian besar minoritas Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp di Xinjiang. Di sana, pihak berwenang juga dituduh mensterilkan wanita secara paksa dan melakukan kerja paksa.

China membantah keras tuduhan tersebut, dengan mengatakan itu sebagai program pelatihan.

Beijing berdalih skema kerja dan pendidikan yang lebih baik telah membantu memberantas ekstremisme di wilayah barat laut dan meningkatkan pendapatan.

Baca juga: Keluarga Etnis Uighur Kembali Buka Suara, Tuntut Keadilan untuk Saudaranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com