Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 24 Jam di Brasil 3.251 Orang Meninggal akibat Covid-19

Kompas.com - 24/03/2021, 13:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

BRASILIA, KOMPAS.com - Jumlah kematian harian akibat Covid-19 di Brasil melonjak lebih dari 3.000 orang untuk pertama kalinya pada Selasa (23/3/2021).

Kementerian Kesehatan mencatat ada 3.251 kematian karena Covid-19 dalam 24 jam di Brasil, sehingga total jumlah kematian hampir 299.000, terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

Tonggak sejarah yang suram itu berlangsung di hari yang sama ketika Presiden Jair Bolsonaro melantik menteri kesehatan kali keempat selama pandemi Covid-19, seperti yang dilansir dari AFP pada Rabu (24/3/2021). 

Baca juga: Benjamin Netanyahu Harapkan Kesuksesan Vaksinasi Covid-19 Membawanya Menang Pemilu Israel

Pemerintahan Bolsonaro harus menghadapi tekanan untuk mengubah taktik, setelah meremehkan virus corona dan mengabaikan nasihat ahli untuk menahan penyebarannya.

Ahli jantung, Marcelo Queiroga (55 tahun) menjabat sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Eduardo Pazuello, seorang jenderal militer tanpa pengetahuan kesehatan sama sekali, tapi ditugaskan menangani masalah pandemi Covid-19. Sehingga menuai kritik secara luas.

Pazuello, menghadapi penyelidikan karena gagal memastikan pasokan oksigen ke kota utara Manaus, di mana di sana mengalami dampak terburuk Covid-19 pada Januari.

Saat itu, muncul banyak kasus pasien Covid-19 yang mati lemas karena rumah sakit kehabisan pasokan oksigen.

Dua menteri kesehatan pertama Bolsonaro, dokter Luiz Henrique Mandetta dan Nelson Teich, keduanya berselisih dengan presiden karena ia menentang nasihat ahli tentang pengendalian virus corona.

Baca juga: Kucing di Italia Didiagnosis Covid-19 Varian Inggris Setelah Sulit Bernapas

Segera hidup normal

Berbicara pada Selasa malam waktu setempat (23/3/2021), Bolsonaro mengatakan bahwa Brasil akan segera kembali ke kehidupan normal, berkat kampanye vaksinasi Covid-19 yang sebelumnya dia kritik.

"Saya ingin meyakinkan rakyat Brasil dan memberi tahu mereka bahwa vaksin Covid-19 itu dijamin. Pada akhir tahun ini kami akan memiliki lebih dari 500 juta dosis vaksin untuk memvaksinasi seluruh penduduk," kata Bolsonaro.

Saat ini sekitar 11,1 juta orang Brasil atau 5,2 persen dari populasi, telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 dan 3,5 juta telah menerima dua dosis, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.

Bolsonaro, yang akan dipilih kembali pada 2022, juga telah beralih dari menolak pandemi Covid-19 menjadi mengekspresikan solidaritas "dengan semua orang yang telah kehilangan orang yang dicintai."

Namun, presentasinya disambut dengan hiruk-pikuk pukulan pot di kota-kota utama negara itu, seperti Sao Paulo, Rio de Janeiro dan Brasilia, sebuah tanda protes tradisional di Amerika Latin.

Baca juga: Eropa Yakin Sudah Kebal Covid-19 pada Juli 2021

Rumah sakit penuh

Jumlah kematian rata-rata harian Covid-19 Brasil telah meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak awal tahun, yaitu menjadi 2.364, yang saat ini tertinggi di dunia.

Para ahli mengatakan ledakan itu dipicu oleh virus varian lokal yang diyakini lebih menular.

Dalam tanda peringatan baru, kantor kejaksaan mengatakan pada Selasa (23/3/2021) bahwa Kementerian Kesehatan telah mengatakan bahwa pasokan oksigen medis berada pada tingkat yang "mengkhawatirkan" di 6 dari 27 negara bagian Brasil.

Salah satu pemasok oksigen utama Brasil, perusahaan White Martins, mengatakan sedang berpacu untuk memenuhi "peningkatan eksponensial" permintaan hingga 300 persen di beberapa kawasan, kata jaksa dalam sebuah pernyataan.

Sao Paulo, negara bagian dan pusat industri terpadat di Brazil pada Senin (22/3/2021), mengumumkan akan mendirikan pabrik oksigen darurat dalam 10 hari.

Otoritas Sao Paulo akan bermitra dengan perusahaan pembuat bir Ambev untuk memasok oksigen ke rumah sakit yang kewalahan.

Baca juga: Langgar Aturan Covid-19 untuk Pesta Ulang Tahun, PM Norwegia Diselidiki

Negara bagian yang berpenduduk 46 juta itu telah terpukul oleh gelombang baru Covid-19.

Globo TV melaporkan pekan lalu bahwa setidaknya 135 orang telah meninggal di Sao Paulo dengan kasus virus corona yang dikonfirmasi atau dicurigai menyebar saat menunggu antrean untuk tempat tidur unit perawatan intensif.

Di ibu kota Brasilia, lebih dari 400 orang saat ini sedang mengantri untuk mendapatkan tempat tidur ICU.

Video yang beredar secara online menunjukkan mayat-mayat bertumpuk di koridor rumah sakit menunggu transfer ke kamar mayat di ibu kota yang membludak.

Enam negara bagian yang pasokan oksigennya paling kritis adalah Acre dan Rondonia di barat laut, Mato Grosso di barat tengah, Amapa di utara, Ceara dan Rio Grande do Norte di timur laut.

Brasil sekarang telah mendaftarkan 12,1 juta kasus infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi, yang juga tertinggi kedua di dunia, setelah Amerika Serikat.

Baca juga: Masyarakat Inggris Turun di Jalan untuk Protes Anti-lockdown Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com