Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Anak Tanpa Pendamping Menumpuk di Perbatasan AS, Presiden Meksiko Salahkan “Janji Manis” Biden

Kompas.com - 24/03/2021, 10:34 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyalahkan pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah pimpinan Joe Biden atas krisis perbatasan kedua negara.

Politisi sayap kiri yang namanya sering disingkat "AMLO” itu menyiratkan, bahwa tim dari Presiden AS ke-46 yang telah membiarkan persepsi sekarang "lebih mudah" untuk melintasi perbatasan.

Sekretaris pers Presiden AS Joe Biden mengatakan AS telah mengirim utusan ke Meksiko dan Guatemala, untuk menemukan solusi tentang bagaimana mengurangi jumlah migran yang muncul di perbatasan selatan.

Tetapi presiden Meksiko tampaknya berpihak pada kritik konservatif yang menyerang Biden. Dia mengatakan kepergiannya dari kebijakan imigrasi garis keras mantan Presiden Donald Trump telah membantu memfasilitasi gelombang baru.

Obrador menyalahkan Biden selama konferensi persnya karena memperburuk krisis perbatasan, dengan mengizinkan penyelundup dan pedagang manusia untuk meyakinkan penduduk setempat bahwa rute yang seringkali berbahaya itu telah dibuat lebih mudah untuk dilintasi.

"Harapan diciptakan bahwa dengan Pemerintahan Presiden Biden akan ada perlakuan yang lebih baik terhadap para migran. Dan ini telah menyebabkan para migran Amerika Tengah, dan juga dari negara kita, ingin melintasi perbatasan dengan berpikir bahwa lebih mudah melakukannya," kata Presiden Meksiko melansir Newsweek pada Selasa (23/3/2021).

Baca juga: Video di Perbatasan Meksiko Ungkap Cara Pencari Suaka Masuk ke AS


Dalam kesempatan yang sama Obrador menekankan kedaulatan Meksiko dan ingin bekerja secara "terkoordinasi" dengan pejabat AS, untuk membantu mengekang arus migran yang muncul di perbatasan antara kedua negara.

Dalam sepucuk surat kepada Biden Senin (22/3/2021), Senator AS John Cornyn dan Kyrsten Sinema meminta Biden untuk memastikan para migran diperlakukan secara adil dan manusiawi.

Sentimen yang sama telah dibuat oleh Partai Republik sejak Biden menjabat pada Januari. Tetapi pada Senin, Anggota Kongres Demokrat Texas Henry Cuellar juga menggemakan poin bahwa Biden perlu mengendalikan narasi yang dilontarkan kepada para migran.

Cuellar membagikan foto-foto eksklusif dari dalam fasilitas pelimpahan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS di Donna, Texas. Gambar tersebut menunjukkan banyak migran berkerumun di dalam kantong tidur aluminium.

Tetapi alih-alih mencoba mengkritik Biden atau mengklaim dia tidak "transparan," seperti yang telah dilakukan oleh para kritikus GOP-nya, Cuellar mengatakan AS harus membagikan foto-foto itu untuk menunjukkan kepada para imigran Amerika Tengah betapa buruknya jika melintasi perbatasan.

"Mereka (Pemerintah Biden) harus berbuat lebih banyak untuk mengatasi pesan yang didengar di Amerika Tengah," kata Cuellar kepada Axios.

"Kondisinya sangat buruk bagi anak-anak. Sistem sedang kewalahan sekarang. Tidak jika atau tapi tentang itu (perbatasan)."

Baca juga: Biden Hentikan Pendanaan Pembangunan Tembok Perbatasan Era Trump

Sementara itu, pemerintahan Biden selama berminggu-minggu mengatakan sedang mengevaluasi kembali kebijakan imigrasi garis keras warisan Trump.

Pemerintahan AS kini berupaya "mengeksplorasi jalur yang sah" untuk kewarganegaraan bagi mereka yang menyeberang secara legal, seperti yang dikatakan Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas awal bulan ini.

Krisis perbatasan adalah rintangan terbaru yang harus dihadapi Biden ketika dia berusaha membongkar warisan pemerintahan pendahulunya, yang kerap bersitegang dengan pemerintah Meksiko.

Pada Februari, Biden berkata, "Kami belum menjadi tetangga yang sempurna satu sama lain," dalam pembahasan masalah pandemi, imigrasi, dan perubahan iklim.

Pekan lalu, Obrador secara terbuka berterima kasih kepada Biden karena telah mengirimkan 2,7 juta dosis vaksin Covid-19 kepada pemerintahnya.

Partai Republik Washington, termasuk Senator Texas Ted Cruz, menuduh Biden tidak kompeten dalam mencoba menangani perbatasan. Klaim mereka tampaknya sejalan dengan pernyataan presiden sayap kiri Meksiko.

Baca juga: Sejumlah Migran Terluka karena Panjat Tembok Trump, Patroli Perbatasan AS Dituding Lalai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com