Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihukum Berjemur 2 Jam, Siswa 11 Tahun di Malaysia Dilarikan ke RS

Kompas.com - 27/05/2024, 18:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Baru-baru ini kabar seorang siswa kelas 5 di "Negeri Jiran" harus dilarikan ke rumah sakit (RS) setelah diduga dihukum oleh sang guru untuk berdiri di lapangan yang terik selama 2 jam lebih viral di Malaysia.

Ibu siswa, Mogahana (35), mengatakan sang guru menghukum anaknya yang berusia 11 tahun dan teman-temannya dengan menyuruh mereka berdiri di lapangan dari pukul 10.00 hingga 12.50 pada tanggal 30 April.

“Anak saya mengatakan kepada saya bahwa dia mengadu kepada guru bahwa ada siswa yang memukulnya, tetapi guru tersebut menghukum anak saya dengan menyuruhnya berdiri di lapangan," jelas dia.

Baca juga: Setelah Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Pria Jepang Ini Kepikiran Berubah Jadi Panda

“Anak saya mengatakan kepada guru bahwa dia merasa mau pingsan, tetapi guru tersebut tidak menghiraukannya,” lanjutnya, sebagaimana dilaporkan Buletin TV3.

Sang ibu juga menyampaikan, anaknya tampak sangat lemas dan tidak nafsu makan setelah dijemput pada hari itu.

“Setelah beberapa saat, dia meminta saya untuk membawanya ke rumah sakit dan saat kami sampai, dia pingsan," jelas dia.

Mogahana menyebut, anaknya didiagnosis menderita heat exhaustion atau kelelahan ekstrem akibat panas oleh dokter.

Menurut Buletin TV3, kepala Polisi Distrik Ampang Jaya, Asisten Komisioner Mohd Azam Ismail, juga telah mengonfirmasi diagnosis tersebut kepada pihak rumah sakit.

“Pemeriksaan petugas medis mengungkapkan bahwa korban menderita kelelahan akibat panas. Penyelidikan telah selesai dan telah dirujuk ke kantor jaksa penuntut umum Selangor untuk ditindaklanjuti,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (25/5/2024).

Orang tua murid yang merasa tertekan menegaskan bahwa ia tidak puas dengan tindakan guru tersebut.

“Saya tidak puas dengan tindakan dan penjelasan yang diberikan oleh guru tersebut, bukan karena saya pikir anak saya tidak seharusnya dihukum tetapi karena itu terlalu ekstrem dan telah memengaruhi kesehatan anak saya," jelas dia.

Baca juga: PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Mogahana meminta pihak berwenang dan Kementerian Pendidikan Malaysia untuk menyelidiki hal ini.

Sementara itu, berbeda dengan penjelasan orang tua anak, Kepala Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM), mengatakan guru sekolah berusia 37 tahun tersebut menghukum korban dan tiga temannya untuk berdiri selama 10 menit, bukan dua jam.

Sebagaimana dilaporkan Kantor berita Bernama pada Sabtu, Polisi Malaysia telah menyerahkan berkas investigasi kasus seorang murid sekolah dasar yang disuruh berdiri di bawah terik matahari oleh seorang guru di Ampang kepada wakil jaksa penuntut umum Selangor.

Disebutkan, bahwa kasus ini sedang diselidiki berdasarkan Pasal 31 (1) Undang-Undang Anak tahun 2001 Malaysia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Global
Alasan dan Dampak Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Alasan dan Dampak Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Di Montpellier Perancis, Ada Pajak Gaji 2 Persen untuk Danai Transportasi Gratis

Di Montpellier Perancis, Ada Pajak Gaji 2 Persen untuk Danai Transportasi Gratis

Global
Ibu Kota Rusia Dilanda Wabah Botulisme, 121 Orang Butuh Pertolongan Medis

Ibu Kota Rusia Dilanda Wabah Botulisme, 121 Orang Butuh Pertolongan Medis

Global
Negara Mana Saja yang Paling Banyak Dibahas di Parlemen Uni Eropa?

Negara Mana Saja yang Paling Banyak Dibahas di Parlemen Uni Eropa?

Global
Merasakan Pahitnya Perayaan Idul Adha 2024 di Gaza, Tepi Barat, dan Masjid Al Aqsa... 

Merasakan Pahitnya Perayaan Idul Adha 2024 di Gaza, Tepi Barat, dan Masjid Al Aqsa... 

Global
Apa Korelasi Air Zamzam dan Ibadah Haji?

Apa Korelasi Air Zamzam dan Ibadah Haji?

Global
Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Virgin Australia Mendarat Darurat

Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Virgin Australia Mendarat Darurat

Global
Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Global
PM Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

PM Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Global
Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Global
5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

Global
Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Global
Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com