SINGAPURA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong pada Selasa (21/5/2024) mengatakan, negaranya memperketat keamanan setelah serangan teroris terjadi di kantor polisi Malaysia.
Serangan teroris di negara tetangga Singapura itu dilakukan pria yang diduga terkait dengan Al Qaeda.
Insiden pada Jumat (17/5/2024) di Negara Bagian Johor, Malaysia, yang dekat dengan Singapura tersebut menewaskan dua polisi dan satu lainnya luka-luka.
Baca juga: 2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah
Pelaku, yang ayahnya adalah anggota jaringan teroris Jemaah Islamiyah (JI) di Asia Tenggara, ditembak mati oleh polisi yang terluka.
“Serangan seperti itu, yang terjadi di seberang perbatasan kita, adalah pengingat suram bahwa ancaman terorisme masih tinggi,” kata Wong, Perdana Menteri Singapura yang baru dilantik.
“Kami meningkatkan keamanan, termasuk di pos pemeriksaan,” lanjutnya di Facebook, dikutip dari kantor berita AFP.
PM berusia 51 tahun itu juga mendesak masyarakat segera melaporkan orang-orang atau aktivitas yang mencurigakan.
Baca juga:
“Badan keamanan kami akan terus memantau perkembangan keamanan global dan regional dengan cermat,” imbuhnya.
JI dituding sebagai dalang serangkaian serangan bom mematikan di Asia Tenggara, termasuk bom Bali 2002 yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia.
Menteri Dalam Negeri Malaysia Saifuddin Nasution mengatakan, tersangka tampaknya bertindak sendiri meski ayahnya memiliki hubungan dengan JI.
Baca juga: Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.