Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Pariwisata dengan Cape Verde

Kompas.com - 22/03/2021, 14:55 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

DAKAR, KOMPAS.com - Duta Besar RI untuk Senegal, yang juga merangkap Dubes untuk Cape Verde, Dindin Wahyudin, melakukan kunjungan resmi ke Praia, ibu kota Cape Verde.

Kunjungan ini dalam rangka penyerahan surat-surat kepercayaan Duta Besar RI kepada Presiden Republik Cabo Verde, Jorge Carlos de Almeida Fonseca, di Istana Presiden, Kamis,18 Maret 2021.

Mengutip siaran pers yang diterima Kompas.com, dalam kesempatan pertemuan, Dubes Dindin menyampaikan harapan untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang.

Baca juga: Ini Cara Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia Sedunia, Bisakah Indonesia Tiru?

Selain itu, disampaikan pula apresiasi atas dukungan Pemerintah Cape Verde kepada Indonesia di berbagai forum internasional.

Dalam rangkaian kunjungan resmi tersebut, Dubes RI berkesempatan melakukan pertemuan dengan Menlu Cape Verde, Rui Alberto de Figueiredo Soares.

Menlu Soares menggarisbawahi bahwa Cape Verde merupakan negara kepulauan yang mengandalkan industri pariwisata, sehingga kedua negara dapat menjajaki kerja sama di berbagai sektor terkait pariwisata.

Sementara itu, Dubes RI juga melihat kerja sama pariwisata merupakan potensi besar yang dapat dikembangkan kedua negara.

Baca juga: Dubes Inggris Angkat Bicara Soal Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England

Cape Verde sebagai negara kepulauan memerlukan sarana perhubungan antarpulau serta antardaerah, dan pada kesempatan itu Dubes Dindin menawarkan pesawat terbang produksi PT Dirgantara Indonesia dan kapal feri produksi PT PAL.

Selain itu, dibahas juga untuk mewujudkan rencana kerja sama pariwisata berupa kerja sama sister city antara Pemda Pulau Sal dan Pemda Bali, serta pertukaran best practices dalam pengelolaan industri pariwisata.

Guna mendorong peningkatan aktivitas perdagangan kedua negara, Dubes Dindin juga mendorong pelaku bisnis untuk dapat saling kunjung, termasuk berpartisipasi dalam bisnis forum dan pameran dagang.

Terdapat berbagai peluang bisnis di Cape Verde yang dapat dijajaki oleh investor atau eksportir Indonesia, seperti investasi perhotelan, spa, furnitur dari bahan baku bambu, aplikasi online untuk jasa angkutan, CPO dan produk makanan.

Baca juga: Rapper Indonesia Rich Brian Jadi Juri Ajang Pencarian Bakat Musik Rap China

Cape Verde merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk relatif kecil, mengandalkan devisa negara utama dari sektor pariwisata dan hasil laut.

Cape Verde yang merdeka dari Portugal pada 5 Juli 1975 secara politik sangat stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

Selain itu, Cape Verde juga sangat terkenal akan keindahan wisata pantainya dan mengundang investor asing untuk membangun industri pariwisata di berbagai destinasi wisata.

Saat pandemi Covid-19, pariwisata merupakan industri yang sangat terdampak. Kunjungan wisatawan asing ke Cape Verde tahun 2019 tercatat lebih dari 820.000 utamanya dari Inggris, Jerman, Perancis, Amerika Serikat, dan Portugal.

Baca juga: Berawal dari Lagu Indonesia, Dzaki Sukarno Raih Golden Ticket American Idol

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com