Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Mulai Tes Dingin Reaktor Nuklir Arak yang Dirancang Ulang

Kompas.com - 19/03/2021, 17:13 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran akan tes dingin reaktor nuklir Arak yang dirancang ulang sebagai awal untuk kemudian menjalankannya secara penuh pada akhir tahun ini.

Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi pada Kamis (18/3/2021), yang dikutip media lokal mengatakan tes dingin itu akan berlangsung pada awal tahun baru Iran yang dimulai pada Minggu (21/3/2021).

"Dengan kata lain, kami memiliki kemajuan dalam bidang bahan bakar, penyimpanan, dan lain-lain," ujar Kamalvandi, seperti yang dilansir dari Reuters pada Jumat (19/3/2021). 

Baca juga: Citra Satelit Ungkap Fasilitas Peluncuran Rudal Bawah Tanah Milik Iran

Iran baru-baru ini meningkatkan pelanggaran terhadap perjanjian nuklir internasional 2015 dalam upaya untuk menekan Presiden AS Joe Biden agar membatalkan perjanjian yang ditinggalkan oleh Donald Trump.

Sementara ini, kedua negara berada dalam kebuntuan tentang siapa yang harus bergerak lebih dulu untuk menyelamatkan kesepakatan itu.

Baca juga: Iran Ungkap Kota Rudal sebagai Tantangan terhadap Negara Barat

Iran setuju untuk menutup reaktor di Arak, sekitar 250 kilometer dari selatan Teheran, di bawah kesepakatan nuklir internasional 2015.

Perjanjian itu mengizinkan Iran memproduksi air berat hanya dalam jumlah terbatas dan Teheran telah bekerja merancang ulang reaktornya.

Baca juga: Perkosa Seorang Wanita di Depan Suaminya, 4 Pria di Iran Dihukum Gantung

Iran mengatakan berencana membuat isotop untuk keperluan medis dan pertanian.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan dalam sebuah laporan kepada negara-negara anggota awal pekan ini bahwa Iran telah mulai memperkaya uranium di pabrik bawah tanah Natanz.

Baca juga: Hari Pertama Rapat Virtual, AS-Israel Bahas Kekhawatiran mengenai Iran

Ia menggunakan jenis kedua dari sentrifus canggih, IR-4, dalam pelanggaran lebih lanjut dari kesepakatan itu.

Tahun lalu Iran mulai memindahkan tiga kaskade, atau kelompok, model sentrifugal canggih yang berbeda, dari pabrik di atas tanah di Natanz ke Pabrik Pengayaan Bahan Bakar di bawah tanah (FEP).

Itu sudah memperkaya bawah tanah dengan sentrifugal IR-2m. Sedangkan, dalam perjanjian nuklir internasional 2015 hanya memungkinkannya memperkaya dengan mesin IR-1 generasi pertama.

Baca juga: Israel Serang 12 Kapal yang Membawa Minyak dan Senjata dari Iran ke Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com