Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PCINU Inggris dan PPI UK Dukung Pemerintah Perjuangkan Tim Indonesia di All England

Kompas.com - 19/03/2021, 16:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Perhimpunan Pelajar Indonesia di United Kingdom (PPI UK) mendukung langkah pemerintah untuk meminta klarifikasi Badminton World Federation (BWF) pada ajang All England 2021.

Ketua PPI UK, Gatot Subroto, menegaskannya dalam keterangan pers pada Kamis (18/3/2021) waktu London.

“PPI UK turut merasakan kekecewaan yang dialami oleh seluruh tim nasional bulu tangkis Indonesia terkait pembatalan keikutsertaan pada turnamen All England tahun ini. Kami memberikan dukungan penuh kepada pemerintah Indonesia dan PBSI untuk mengirimkan surat resmi kepada pihak BWF, agar publik mendapatkan penjelasan lebih detail,” terangnya dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Dubes Inggris Angkat Bicara Soal Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England

Seperti yang diberitakan sebelumnya, adanya salah satu penumpang yang positif Covid-19 dalam penerbangan Istanbul-Birmingham, menyebabkan seluruh tim Indonesia harus melakukan isolasi mandiri sehingga tidak memungkinkan untuk bertanding.

Isolasi mandiri ini berlangsung selama 10 hari berdasarkan peraturan kesehatan National Health Services (NHS) di Inggris.

Peraturan NHS ini berlaku untuk semua orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan individu positif Covid-19, serta mendapatkan notifikasi dari NHS test and trace tanpa terkecuali.

PPI UK menilai BWF kurang persiapan untuk mengantisipasi dan menghadapi kemungkinan terjadinya kasus tersebut yang cukup besar, mengingat risiko perjalanan internasional yang harus ditempuh kontingen All England.

“PPI UK juga terus berkoordinasi dengan KBRI di London dan turut memberikan dukungan kepada kontingen Indonesia yang sedang melakukan isolasi mandiri di Birmingham, Inggris,” ujar Gatot. 

Baca juga: Indonesia Ajukan Opsi Penghentian All England 2021

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama United Kingdom (PCINU UK) juga mendukung upaya pemerintah Indonesia.

"Kami mendukung penuh upaya dari Kedutaan Besar RI di London, Duta Besar Desra Percaya beserta tim KBRI London, untuk mediasi dan komunikasi intensif dengan otoritas penyelenggara All England, yakni BWF."

Jangan ada diskriminasi terhadap timnas Indonesia di All England," ujar Ketua PCINU United Kingdom, Shandy Adiguna, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (19/3/2021).

Pihak KBRI London telah melayangkan surat kepada otoritas BWF, dan meminta agar dilakukan tes PCR kepada pemain Indonesia.

Dalam surat itu, KBRI London juga meminta agar tidak ada diskriminasi terhadap pemain Indonesia dan agar pihak BWF melakukan tes ulang terhadap pemain Indonesia, agar tetap bisa bermain dan berkompetisi secara sehat.

Shandy Adiguna juga menjelaskan bahwa warga Indonesia di Inggris turut terpukul atas kejadian yang menimpa timnas Indonesia.

Baca juga: Kemenlu RI Minta Dubes Inggris Lakukan Intervensi Terkait Tim All England Indonesia

Sementara itu Sekretaris PCINU United Kingdom, Munawir Aziz, menyampaikan keprihatinan atas dipaksa mundurnya timnas Indonesia di ajang All England.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com