Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Archie Tak Bisa Jadi Pangeran, Begini Aturannya di Kerajaan Inggris

Kompas.com - 09/03/2021, 19:46 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Harry dan Archie saat ini masing-masing berada di urutan keenam dan ketujuh dalam garis takhta.

Namun, posisinya bisa turun jika keluarga Pangeran William bertambah.

Baca juga: Pengakuan Meghan Markle Berpotensi Lebih Berbahaya Dibanding Putri Diana bagi Kerajaan Inggris

Pada 2012 Ratu Elizabeth II mengeluarkan dekrit yang menyatakan semua anak William akan mendapatkan gelar pangeran dan putri, tetapi aturan itu tidak berlaku untuk Archie.

Putra tertua William, George, langsung jadi pangeran saat lahir sehingga berhak masuk ke daftar pewaris takhta.

Meghan berkata ke Oprah, bahwa keluarga kerajaan menetapkan aturan berbeda yang membuat Archie tak bisa jadi pangeran.

"Saya rasa bahkan dengan konvensi yang saya bicarakan, saat saya hamil, mereka berkata ingin mengubah konvensi untuk Archie," ucap wanita kelahiran California tersebut.

The Guardian melaporkan, perubahan semacam itu sejalan dengan keinginan Charles untuk merampingkan keluarga kerajaan.

"Apa yang Pangeran Charles akan lakukan ketika dia naik takhta di bawah monarki yang ramping sebenarnya adalah apa yang dibicarakannya," kata Carolyn Durand, penulis Finding Freedom: Harry and Meghan and the Making of A Modern Royal Family, di CNN pada Senin (8/3/2021).

Baca juga: Kenapa Meghan Markle Sebut Keluarga Kerajaan Inggris dengan The Firm?

Archie berhak menjadi Earl of Dumbarton saat lahir pada 2019, tetapi Harry dan Meghan justru menamainya Archie Mountbatten-Windsor.

Meghan membantah klaim mereka tak ingin Archie jadi pangeran, dengan mengaku ke Oprah bahwa dia dan Harry khawatir dengan keamanan anaknya.

Beberapa anggota keluarga Kerajaan Inggris lainnya juga tidak bertitel menurut penelusuran People, meski ratu sudah menawarkannya ke mereka.

Contohnya anak Putri Anne, Peter Phillips dan Zara Tindall, adalah cucu ratu yang tidak memiliki gelar kerajaan.

Baca juga: Meghan Markle Sebut Kate Middleton Membuatnya Menangis karena Masalah Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com