Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Myanmar Gunakan Granat Kejut untuk Bubarkan Demonstran

Kompas.com - 28/02/2021, 13:20 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Para dokter dan mahasiswa dengan jas lab putih melarikan diri ketika polisi melemparkan granat kejut di luar sekolah kedokteran di Yangon.

Di Mandalay, polisi menembakkan senjata ke udara, menjebak staf medis yang menggelar aksi protes di sebuah rumah sakit kota, kata seorang dokter di sana melalui telepon.

Polisi dan juru bicara junta militer Myanmar yang berkuasa tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Sehari sebelumnya, pada Sabtu (27/2/20210) polisi juga membubarkan demonstrasi dengan kekerasan di seluruh penjuru Myanmar.

Pemimpin junta militer Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan, pihak berwenang telah menggunakan kekuatan minimal.

Baca juga: Duta Besar Myanmar Desak PBB Lakukan Berbagai Cara untuk Hentikan Kudeta Militer

Namun demikian, setidaknya tiga pengunjuk rasa telah tewas selama aksi gelombang protes. Tentara mengatakan seorang polisi tewas dalam kerusuhan itu.

Saluran televisi MRTV yang dikelola pemerintah mengatakan, lebih dari 470 orang telah ditangkap.

MRTV menambahkan, polisi telah memberikan peringatan sebelum menggunakan granat kejut untuk membubarkan orang.

Salah satu aktivis bernama Esther Ze Naw mengatakan, orang-orang berjuang untuk mengatasi ketakutan yang telah lama mereka alami.

"Ketakutan ini hanya akan tumbuh jika kita terus menjalaninya dan orang-orang yang menciptakan rasa takut itu tahu itu. Jelas mereka mencoba menanamkan rasa takut pada kita dengan membuat kita lari dan bersembunyi," kata Esther.

"Kami tidak bisa menerima itu," tegas Esther.

Baca juga: Demo Myanmar Ricuh, Pendukung Militer Serang Pedemo dengan Pisau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com