YANGON, KOMPAS.com - Tensi demo Myanmar makin tegang, usai para pendukung militer menyerang massa anti-kudeta dengan pisau.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis sore (25/2/2021) waktu setempat, saat unjuk rasa berubah menjadi bentrokan antara kedua kubu.
BBC mewartakan pengakuan saksi mata di lapangan, yakni beberapa massa pro-militer yang dipersenjatai dengan pisau, pentungan, pipa, dan ketapel untuk melempar batu.
Baca juga: Menlu dari Junta Militer Myanmar Berdiskusi dengan Thailand dan Indonesia
Sekitar 1.000 pendukung militer terjun ke jalanan di pusat kota, untuk melawan massa anti-kudeta Myanmar.
Ada sebuah insiden yaitu beberapa pria yang salah satunya membawa pisau besar, menyerang seorang pria di luar hotel pusat kota, menurut kantor berita Reuters.
Saat ini kondisi pria itu tidak diketahui.
Myanmar dilanda kerusuhan sejak militer merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari.
Baca juga: Malaysia Deportasi Ribuan Warga Myanmar, Tak Pedulikan Perintah Pengadilan
Sejak itu demo Myanmar terjadi di seluruh negeri. Orang-orang menuntut agar negara yang beribukota di Naypyidaw itu kembali ke sistem demokrasi.