Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tato Wajah Aung San Suu Kyi Jadi Tren Atribut Massa Anti-Kudeta Militer Myanmar

Kompas.com - 24/02/2021, 21:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

NAYPIYDAW, KOMPAS.com - Di tengah konflik kudeta militer yang berkecamuk di Myanmar, muncul tren tato wajah pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi yang digulingkan dan saat ini masih ditahan junta.

"Kami cinta dan menghormatinya (Suu Kyi) karena dia telah banyak berkorban untuk kami," ujar Ye (37 tahun) yang menunjukkan foto karya seninya yang menggambarkan pemimpin Myanmar yang digulingkan itu.

Melansir The Guardian pada Rabu (24/2/2021), mengatakan bahwa dalam 3 pekan terkahir ini ia telah membuat lukisan Suu Kyi lebih banyak sepanjang 19 tahun karirnya.

Baca juga: Menlu dari Pihak Militer Myanmar Terbang ke Thailand untuk Bicarakan Krisis

Studio tato di seluruh negeri "Seribu Pagoda" melaporkan terdapat lonjakan permintaan untuk membuat tato wajah dari pemenang nobel perdamaian dunia pada 1991, setelah terjadi kudeta militer 1 Februari 2021.

Disebutkan oleh The Guardian, bahwa tato itu adalah salah satu atribut pendukung dari massa anti-kudeta Myanmar dalam melancarkan protesnya.

"Saya bahkan saya tidak memiliki tato orangtua saya," kata Hlaing (32 tahun) yang menggambarkan bahwa kudeta jauh lebih menyakitkan dibandingkan 6 jam yang dia butuhkan untuk mendapatkan tato Aung San Suu Kyi, pada 3 Februari.

"Saya merasa dirugikan dan tertindas, saya harus mendapatkan kembali (hak demokrasi)," ujarnya.

Ye, yang sedang mengerjakan design Aung San Suu Kyi yang baru, sedang mengumpulkan dana untuk gerakan pemberontkan sipil.

Baca juga: Malaysia Deportasi Ribuan Warga Myanmar, Tak Pedulikan Perintah Pengadilan

Tujuannya untuk mencabut fungsi militer dari pemerintahan Myanmar melalui aksi pemogokan di seluruh negeri.

"Rencana militer untuk mempenjarakannya (Suu Kyi) agar ia semakin tua (di tahanan), seperti yang mereka lakukan sebelumnya," ucap Ye.

"Jika mereka (junta militer) tidak mengunci dia sampai 15 tahun (pada masa lalu), negara kami dapat lebih berkembang, tapi militer mengetahui semua tentang itu," ungkapnya.

Tren tato di Myanmar saat ini, sebetulnya bukan hal baru, karena perlu diketahui bahwa tato adalah bagian dari budaya negara yang telah ada selama berabad-abad.

Laki-laki Shan di timur laut menggunakan desain tato dari pinggang ke lutut untuk melambangkan kejantanan.

Sedangkan di barat negara bagian Chin, para wanita lanjut usia masih melakukan tradisi tato wajah.

Beberapa masyarakat mempercayai bahwa lukisan yang tepat dapat menawarkan perlindungan magis.

Baca juga: Sorotan Media Asing terhadap Indonesia yang Diprotes Massa Anti-Kudeta Myanmar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com