Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Berniat Perluas Manipulasi Cuaca, Negara Tetangga Khawatir

Kompas.com - 20/02/2021, 18:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Hal ini dapat dilihat ketika Beijing menyelenggarakan acara-acara besar, seperti sesi parlemen tahunan. Namun penutupan pabrik juga biasanya ikut berperan untuk mengurangi polusi.

Menurut Moore, terdapat 50.000 kota-kota di China yang mempraktikkan penyemaian awan secara teratur untuk menghindari kerusakan pada ladang pertanian mereka.

Baca juga: China Akui Ada Tentaranya yang Tewas Saat Baku Pukul Lawan India di Perbatasan

"Pada dasarnya, ini tentang mencoba mencegah badai hujan es merusak tanaman, jadi Anda mencoba menghilangkan hujan dari awan sebelum terlalu berbahaya," tutur Moore.

Namun ilmuwan tersebut mengatakan bahwa penyemaian awan hanya bekerja secara efektif di China selama satu atau dua bulan setahun.

Pada Februari 2020, majalah New Scientist menerbitkan sebuah artikel tentang studi di AS di mana para peneliti menyebarkan awan orografik, awan yang terbentuk ketika udara dipaksa naik ke atas pegunungan.

Para peneliti menemukan bahwa penyemaian awan dapat meningkatkan curah hujan, tetapi hanya kurang dari 10 persen.

Baca juga: Para Pakar WHO Kecam Laporan Sesat Media AS terkait Penyelidikan Asal-Usul Covid-19 di China

Rencana perluasan manipulasi cuaca

Rencana ekspansi manipulasi cuaca China diumumkan pada 2 Desember melalui pernyataan dari Dewan Negara.

Program tersebut, dalam pernyataan itu, akan bermanfaat ketika dilakukan penanganan bencana, di sektor pertanian, saat terjadi kebakaran hutan atau padang rumput, serta saat kekeringan - meski pihak berwenang tidak memberikan banyak rincian.

"Karena judul dokumen itu adalah 'opini dalam pembangunan', biasanya tersirat bahwa pemerintah pusat akan menetapkan kerangka umum, sementara kementerian dan pemerintah daerah akan mengembangkan langkah-langkah konkret. Yang terakhir biasanya menerima dana yang besar," jelas Yitsing Wang, seorang jurnalis BBC yang tinggal di Beijing.

Wang mengutip, misalnya, kasus provinsi Gansu, yang segera mengumumkan target ambisius dengan drone besar sebagai pusat strateginya.

Kurang dari sebulan setelah pernyataan itu, China meluncurkan program modifikasi cuaca, dengan melesatkan penerbangan perdana drone Ganlin-1 ( alias hujan manis dalam bahasa China), kantor berita Xinhua melaporkan.

Baca juga: Presiden Perancis: Dunia Butuh Vaksin China dan Rusia agar Menang Lawan Covid-19

Keraguan tentang teknik ini tidak menghentikan China untuk berinvestasi besar-besaran, dan itu menambah kekhawatiran di negara-negara tetangga di tengah sengketa geopolitik yang memanas.

"Salah satu kekhawatirannya adalah apakah teknologi ini akan berdampak pada perubahan musim panas di India, yang juga merupakan kunci bagi seluruh wilayah. Namun tidak banyak penelitian terkait hal ini," kata Jayaram.

Para pakar menganggap bahwa jenis pengumuman China ini bisa saja luput dari perhatian di India seandainya hubungan dengan China membaik.

Tetapi ketegangan yang termasuk bentrokan di perbatasan antara masing-masing negara telah meningkatkan sentimen anti-China di India.

Baca juga: China Bantah Dukung Rencana Kudeta Militer Myanmar, Meski dapat Laporan Klaim Kecurangan Pemilu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com