Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Berniat Perluas Manipulasi Cuaca, Negara Tetangga Khawatir

Kompas.com - 20/02/2021, 18:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Pencurian hujan

Peneliti dari National Taiwan University mencatat dalam laporan yang diterbitkan pada 2017 bahwa kurangnya koordinasi kegiatan manipulasi cuaca dapat menyebabkan tuduhan "pencurian hujan" antar-negara tetangga.

Moore mengatakan tidak ada bukti ilmiah yang mendukung tuduhan semacam ini, meskipun dengan peralihan musim di Asia situasinya lebih rumit.

"Salah satu pendorong musim hujan adalah perbedaan suhu antara dataran tinggi Tibet dan Samudra Hindia," ilmuwan itu menjelaskan.

"Jadi, jika Anda membuat perubahan signifikan pada dataran tinggi Tibet, seperti yang direncanakan beberapa orang, saya pikir itu bisa berdampak cukup drastis," tambah Moore.

Baca juga: Kapal Perang AS Beri Sinyalir Tantang China dengan Berlayar di Kepulauan Laut China Selatan

Gaya koboi

Moore mengacu pada rencana insinyur China di tingkat provinsi untuk melaksanakan proyek penyemaian awan skala besar di seluruh dataran tinggi Tibet, meskipun inisiatif ini tidak memiliki dukungan nasional atau penelitian sebelumnya, katanya.

"Ini seperti sekelompok pembangun koboi (profesional tidak terampil) membangun pesawat ruang angkasa meniru Elon Musk atau semacamnya. Sebagian besar ilmuwan China yang bekerja dengan saya cukup takut dengan pendekatan ini," ujar Moore.

Namun perhatian terbesar di wilayah ini melampaui rencana penyemaian awan, kata Jayaram.

Kemungkinan bahwa China akan menerapkan teknologi geoengineering yang lebih ambisius (seperti pengelolaan atau pengendalian radiasi matahari) tanpa berkonsultasi dengan negara lain.

Terutama ketika hubungan berada di titik rendah rendah seperti yang saat ini terjadi dengan India.

Baca juga: China Tangkap Pentolan Kelompok Pemalsu Vaksin Covid-19, Omzetnya Miliaran Rupiah

"Menurut saya teknologi itu sendiri tidak mengkhawatirkan. Ini bisa berguna dan setiap negara memiliki kedaulatan di wilayah mereka. Tapi masalahnya muncul ketika Anda melakukannya secara sepihak. Apa yang terjadi, misalnya jika ada yang tidak beres dengan jenis teknologi ini? Siapa yang akan membayar?" tanya Jayaram.

Jayaram mengatakan, kerangka kerja global untuk mengatur praktik ini dan kemungkinan munculnya konflik sangat dibutuhkan, dan Moore setuju dengan masukan itu.

Namun, Moore, yang memimpin program geoengineering di China, meminta ketenangan di area ini. Dia berujar, China sangat ingin menjadi salah satu orang baik.

Baca juga: China Salip AS sebagai Mitra Dagang Terbesar Uni Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com