Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Ebola 11.000 Dosis Segera Didatangkan ke Guinea Setelah Jatuh Korban Lagi

Kompas.com - 18/02/2021, 22:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

CONAKRY, KOMPAS.com - Setelah mengakibatkan korban meninggal, Guinea memperkirakan 11.000 vaksin Ebola akan datang pada akhir pekan ini dan inokulasi dapat dimulai pada Senin (22/2/2021).

Kementerian Kesehatan dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Kamis (18/2/2021), sebanyak 11.000 dosis vaksin Ebola sedang disiapkan di Jenewa, seperti yang dilansir dari Reuters pada Kamis (18/2/2021). 

Kemudian, Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, mengatakan dalam jumpa pers pada pekan ini bahwa lebih dari 8.600 dosis lagi akan dikirim dari Amerika Serikat.

Baca juga: WHO Peringatkan 6 Negara Afrika Soal Potensi Wabah Ebola

Guinea telah mencatat 3 kasus yang dikonfirmasi Ebola dan 4 kasus potensial, dan 5 kasus kematian karena Ebola.

Ada pun 6 kasus Ebola terdapat di tenggara, 1 kasus di ibu kota Conakry, yang berjarak 900 km dari tenggara.

"Setelah vaksin tersedia di Guinea pada Minggu (21/2/2021, kampanye vaksinasi dapat dimulai pada Senin (22/2/2021)," ujar Mohamed Lamine Yansane, penasihat senior menteri kesehatan Guinea.

Baca juga: WHO Keluarkan Peringatan Regional Waspada Wabah Ebola di Kongo dan Guinea


Otoritas kesehatan berharap untuk menghentikan kebangkitan penyakit Ebola pada Februari ini di Guinea dan Republik Demokrasi Kongo.

Pihak berwenang tersebut berusaha untuk mencegah terulangnya wabah 2013-2016 di Afrika Barat, yang membunuh 11.300 orang, yang sebagian besar berasal dari Guinea, Sierra Leone, dan Liberia.

Baca juga: [UPDATE] Korban Tewas akibat Ebola di Guinea Meningkat Jadi 5 Orang

Negara-negara itu dicatat mengalami dampak paling mematikan.

Sejak itu, vaksin dan perawatan baru telah sangat memperkuat kemampaun para pejabat dalam merespons virus, yang dapat menyebabkan pendarahan, kegagalan fungsi organ, serta dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh.

"Kami pikir sama sekali tidak mungkin kami akan mengalami situasi serupa di Guinea dan negara-negara tetangga Afrika Barat, seperti yang terjadi di masa lalu karena kapasitas telah dibangun," ujar Moeti.

Baca juga: Epidemi Ebola di Guinea Berawal dari Pemakaman Satu Pasien Positif

Guinea juga menghadapi pandemi Covid-19, tapi terhindar dari gelombang kedua yang curam, seperti negara-negara Afrika Barat lainnya dan memiliki kapasitas yang cukup untuk memvaksinasi kedua penyakit tersebut, kata Lansane.

WHO telah meminta 6 negara Afrika Barat untuk waspada terhadap kemungkinan infeksi Ebola setelah Guinea melaporkan kasus baru.

Kongo mengatakan infeksi baru muncul kembali dari wabah sebelumnya yang berakhir pada 2020. Vaksinasi dimulai awal pekan ini.

Baca juga: Virus Ebola Jadi Epidemi Lagi, Ini Gejala Para Pasien

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com