Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Investigasi WHO Kisahkan Bagaimana Pakar di China Tolak Serahkan Data Penting

Kompas.com - 13/02/2021, 09:12 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Tim juga merasa terhalang oleh kurangnya detail catatan pasien dari kasus awal yang dikonfirmasi dan kemungkinan kasus sebelumnya.

“Kami memintanya [catatan pasien] pada beberapa kesempatan dan mereka memberi kami beberapa, tetapi belum tentu cukup untuk melakukan jenis analisis yang dapat dilakukan,” kata Dominic Dwyer, seorang ahli mikrobiologi Australia di dalam tim WHO, mengacu pada kasus yang dikonfirmasi seperti dikutip New York Times.

Sementara itu dari pihak ilmuwan China mengakui bahwa mereka telah menemukan 92 orang dirawat di rumah sakit di Wuhan pada awal Oktober 2019 dengan gejala seperti demam dan batuk.

Baca juga: Tim WHO Kunjungi RS yang Terima Pasien Covid-19 Pertama di Wuhan

Para pakar China mengatakan mereka tidak menemukan jejak Covid-19 pada orang-orang itu meski tesnya tidak lengkap. Untuk itu, tim WHO mengatakan masih perlu melakukan banyak penelitian.

Selama beberapa bulan, para pejabat China dan Amerika Serikat (AS) telah saling menuduh tanpa bukti tentang siapa yang menyebarkan virus corona ke dunia.

China menolak desakan dari negara-negara Barat yang meminta agar penyelidikan independen dilakukan.

Setelah berbulan-bulan melakukan negosiasi, Beijing mengalah setelah WHO yang terikat pada negara anggota seperti China, sepakat menyerahkan kendali soal hal-hal penting kepada para pakar yang ditunjuk dari China.

Baca juga: Tim WHO Mulai Investigasi Asal-usul Covid-19, Apa Saja Hambatan dan Kapan Kita Tahu Jawabannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com