Tim juga merasa terhalang oleh kurangnya detail catatan pasien dari kasus awal yang dikonfirmasi dan kemungkinan kasus sebelumnya.
“Kami memintanya [catatan pasien] pada beberapa kesempatan dan mereka memberi kami beberapa, tetapi belum tentu cukup untuk melakukan jenis analisis yang dapat dilakukan,” kata Dominic Dwyer, seorang ahli mikrobiologi Australia di dalam tim WHO, mengacu pada kasus yang dikonfirmasi seperti dikutip New York Times.
Sementara itu dari pihak ilmuwan China mengakui bahwa mereka telah menemukan 92 orang dirawat di rumah sakit di Wuhan pada awal Oktober 2019 dengan gejala seperti demam dan batuk.
Baca juga: Tim WHO Kunjungi RS yang Terima Pasien Covid-19 Pertama di Wuhan
Para pakar China mengatakan mereka tidak menemukan jejak Covid-19 pada orang-orang itu meski tesnya tidak lengkap. Untuk itu, tim WHO mengatakan masih perlu melakukan banyak penelitian.
Selama beberapa bulan, para pejabat China dan Amerika Serikat (AS) telah saling menuduh tanpa bukti tentang siapa yang menyebarkan virus corona ke dunia.
China menolak desakan dari negara-negara Barat yang meminta agar penyelidikan independen dilakukan.
Setelah berbulan-bulan melakukan negosiasi, Beijing mengalah setelah WHO yang terikat pada negara anggota seperti China, sepakat menyerahkan kendali soal hal-hal penting kepada para pakar yang ditunjuk dari China.
Baca juga: Tim WHO Mulai Investigasi Asal-usul Covid-19, Apa Saja Hambatan dan Kapan Kita Tahu Jawabannya?