Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstran Rusia Bawa Celana Dalam Biru dan Sikat WC Sebagai Simbol, Ini Maknanya

Kompas.com - 25/01/2021, 21:37 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com – Gerakan protes yang berkembang di Rusia membuat para demonstran menjadi kreatif.

Mereka menyuarakan dukungannya terhadap Alexei Navalny, seorang musuh bebuyutan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pengkritik Kremlin.

Navalny ditangkap dan dipenjara tak lama setelah mendarat di Moskwa, Rusia, pada Minggu (17/1/2021) pekan lalu.

Para demonstran membawa simbol-simbol yang tak lazim selama menggelar protes seperti celana dalam berwarna biru, sikat WC, rentetan bola salju, dan grafiti salju.

Berikut adalah rangkuman dari beberapa meme dan simbol dari demonstrasi anti-pemerintah Rusia baru-baru ini sebagaimana dilansir dari AFP, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Aparat Rusia Tangkap 3.000 Orang dalam Protes Pembebasan Alexei Navalny

Celana dalam biru

Sejak Desember 2020, pengunjuk rasa Rusia telah menggantungkan celana dalam warna biru di papan tanda jalan, mengunggah gambar hanya mengenakan celana dalam warna biru, dan membawanya saat protes.

Celana dalam warna biru tersebut merupakan sindiran bahwa Navalny diberi racun saraf Novichok pada Agustus 2020.

Layanan Keamanan Federal (FSB) menempatkan racun tersebut di lapisan celana dalam berwarna biru milik Navalny.

Baca juga: Rusia Tuduh Kedutaan AS di Moskwa Terbitkan Rute Protes Pendukung Navalny

Sikat WC

Setelah menghabiskan perawatan pasca-keracunan selama beberapa bulan di Jerman, Navalny kembali ke Rusia pada Januari namun langsung ditahan.

Aktivis anti-korupsi berusia 44 tahun itu merilis hasil investigasinya atas properti mewah di pantai Laut Hitam Rusia yang diduga dimiliki oleh Putin.

Kompleks properti mewah tersebut menurut Navalny menelan biaya lebih dari 1,35 miliar dollar AS (Rp 19 triliun) dan memiliki beragam fasilitas mewah seperti gelanggang es bawah tanah hingga kasino.

Tapi yang menonjol bagi oposisi Rusia adalah biaya yang dilaporkan untuk sikat WC senilai 700 euro (Rp 11 juta).

Beberapa pengunjuk rasa membawa sikat WC ke aksi demonstrasi pada Sabtu (23/1/2021).

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Alexei Navalny, Musuh Bebuyutan Putin yang Tak Tumbang meski Dipenjara dan Diracun

Salju

Ketika demonstrasi pecah di Moskwa, para pengunjuk rasa melempari polisi anti-huruhara dan bahkan sebuah mobil milik FSB dengan bola salju.

Mereka juga menulis tuntutan mereka, termasuk tulisan "Free Navalny", di dinding yang tertutup salju.

Namun, aksi tersebut terkadang berubah menjadi kekerasan. Para pengunjuk rasa memecahkan jendela mobil FSB.

Para pengamat mengharapkan pihak berwenang untuk menindak keras setidaknya beberapa dari mereka yang berpartisipasi dalam kekerasan itu.

Setelah protes untuk pemilihan umum yang adil di Moskwa pada musim panas 2019, pengadilan memenjarakan para demonstran karena menyerang aparat penegak hukum.

Di Kota Tarusa, selatan Moskwa, tiga orang ditahan karena membuat dua manusia salju, salah satunya difoto memegang tanda bertuliskan "Kebebasan. Kebenaran. Rusia".

Baca juga: Ribuan Pendukung Navalny Demo di Moskwa, Olok-olok Putin dan Bentrok dengan Polisi

Gerakan meme

Banyak pengunjuk rasa menyebut mereka akan menghadapi konsekuensi karena menghadiri demonstrasi, yang menyebabkan sekitar 3.500 orang ditahan di seluruh negeri.

Di TikTok, pengguna membagikan video persiapan unjuk rasa dengan lagu yang memuat lirik "Saya akan dipenjara".

Kekuatan internet juga terlihat pada aksi unjuk rasa dengan cara lain berupa tersebarnya meme mengkritik pemerintah Rusia.

Baca juga: Navalny Rilis Penyelidikan “Istana Putin”, Ada Kasino dan Strip Club Pribadi di Dalamnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com