Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Perempuan Penyiksa di Kamp Konsentrasi Nazi Jerman

Kompas.com - 25/01/2021, 11:26 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

Selma berjuang secara bawah tanah di Belanda, yang kala itu diduduki Nazi, dan dengan berani membantu keluarga Yahudi melarikan diri.

Pada bulan September tahun lalu, ia menerbitkan sebuah buku tentang pengalamannya, My Name Is Selma di Inggris. Tahun ini, buku itu akan dirilis di negara lain, termasuk Jerman.

Orang tua dan adik perempuan Selma meninggal dunia di kamp, ??dan hampir setiap tahun dia kembali ke Ravensbrück untuk turut serta dalam acara peringatan untuk menghormati para korban.

Ravensbrück adalah kamp konsentrasi khusus perempuan terbesar di Jerman. Lebih dari 120.000 perempuan dari seluruh Eropa ditahan di sini.

Banyak di antara mereka adalah perjuang perlawanan dan musuh politik, sedangkan lainya dianggap "tak layak" bagi Nazi: kaum Yahudi, lesbian, pekerja seks dan perempuan tunawisma.

Setidaknya 30.000 tahanan perempuan meninggal di sini. Beberapa di antara mereka meninggal di kamar gas dan digantung, sedangkan lainnya meninggal karena kelaparan, penyakit yang diderita, dan kerja paksa.

Mereka diperlakukan secara brutal oleh banyak petugas perempuan - dipukuli, disiksa atau dibunuh.

Para tahanan menjuluki para petugas dengan sejumlah nama, seperti "bloody Brygyda" atau "revolver Anna".

Usai perang, selama persidangan atas kejahatan yang dilakukan Nazi pada 1945, Irma Gress dijuluki sebagai "beautiful beast" (monster yang cantik) oleh media.

Perempuan muda, menarik, dan berambut pirang ini dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung.

Gambaran klise perempuan berambut pirang yang sadis dan berseragam SS kemudian menjadi sosok kultus seksual dalam film dan komik.

Baca juga: Jerman Akan Pakai Lagi Tabel Alfabet Pra-Perang Dunia II yang Diganti Nazi

Tapi dari ribuan perempuan yang bekerja sebagai penjaga SS, hanya 77 yang diadili, dan hanya segelintir dari mereka yang mendapat hukuman.

Mereka menggambarkan diri mereka sebagai pembantu yang acuh - mudah dilakukan di Jerman Barat pasca perang yang patriarkal.

Kebanyakan tidak pernah membicarakan masa lalu. Mereka menikah, mengubah nama mereka dan menghilang dari publik.

Seorang penjaga, Herta Bothe, yang dipenjara karena tindak kekerasan yang menghebohkan, kemudian berbicara di depan umum.

Ia mendapat ampunan dari Inggris, setelah hanya beberapa tahun di penjara. Dalam wawancara yang jarang terjadi, yang direkam pada tahun 1999 sebelum ia meninggal, ia tetap tidak menyesali peruatannya.

"Apakah saya membuat kesalahan? Tidak. Kesalahannya adalah bahwa itu adalah kamp konsentrasi, tetapi saya harus pergi ke sana, kalau tidak saya sendiri akan dimasukkan ke dalamnya Itu adalah kesalahan saya."

Baca juga: Presiden Perancis Ultimatum Dewan Muslim, Menteri Pakistan Samakan dengan Nazi

Itu adalah alasan yang sering diberikan para mantan penjaga. Tapi itu tidak benar.

Catatan menunjukkan bahwa beberapa rekrutan baru meninggalkan Ravensbrück segera setelah mereka menyadari apa tugas dan pekerjaan yang dihadapi. Mereka diizinkan pergi dan tidak mendapatkan dampak negatif apa pun.

Saya bertanya pada Selma apakah ia menganggap para penjaga ini adalah monster jahat.

"Saya pikir mereka adalah perempuan biasa yang melakukan hal-hal jahat. Saya pikir itu mungkin terjadi dengan banyak orang, bahkan di Inggris. Saya pikir itu bisa terjadi di mana saja. Itu bisa terjadi di sini jika diizinkan."

Namun begitu, ia meyakini bahwa ini adalah pelajaran yang mengerikan untuk masa sekarang.

Sejak perang, penjaga SS perempuan telah difiksionalisasikan dalam buku dan film. Yang paling terkenal adalah The Reader, novel Jerman yang kemudian menjadi insipirasi film yang dibintangi oleh Kate Winslet.

Kadang-kadang perempuan penjaga SS digambarkan sebagai korban yang dieksploitasi. Di lain waktu sebagai monster sadis.

Namun faktanya lebih mengerikan. Mereka bukanlah monster luar biasa, melainkan perempuan biasa, yang akhirnya melakukan hal-hal mengerikan.

Baca juga: Kisah Nazi yang Mencuri Buku Masak dari Chef Yahudi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com