Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Ekstremis Paling Berbahaya di Dunia dari Teroris Timur Tengah hingga Neo-Nazi

Kompas.com - 05/01/2021, 17:18 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

KOMPAS.com - Menyambut 2021, Proyek Kontra Ektresmis (Counter Extremism Project/CEP) merilis daftar para ekstremis paling berbahaya pada tahun ini yang perlu diwaspadai.

Proyek Kontra Ekstremisme adalah organisasi nirlaba non-pemerintah yang memberikan nasihat kepada para politisi dan anggota parlemen di seluruh dunia tentang ancaman teror.

Daftar itu terdiri dari teroris Timur Tengah, Islamis terkenal, neo-Nazi, dan supremasi kulit putih.

Di urutan paling atas diduduki oleh para pemimpin kelompok ekstremis Hezbollah, ISIS dan Hamas, dalam daftar tersebut mencakup 4 orang Inggris.

Melansir The Sun pada Senin (4/1/2021), beberapa dari mereka yang terdaftar sekarang berada di balik jeruji besi, sedangkan yang lain tampaknya tidak aktif setelah menjalani hukuman.

Baca juga: Tak Terima Hagia Sophia Dijadikan Masjid, Ekstremis Sayap Kanan Yunani Bakar Bendera Turki

Para ahli dan analisnya membantu memerangi kelompok ekstremis dengan memutus jaringan dukungan keuangan mereka, melawan narasi mereka, menggagalkan perekrutan online dan mengadvokasi hukum yang kuat.

Sir Ivor Roberts, mantan kepala kontra-terorisme di Kantor Luar Negeri dan sekarang penasihat senior Proyek Kontra Ekstremisme, berkata, “Angka-angka ini berpotensi mewakili ancaman terbesar bagi dunia selama beberapa tahun mendatang."

"Dalam beberapa kasus, itu karena kekuatan yang mereka miliki untuk menyebarkan ideologi yang berbahaya dan penuh kekerasan secara online dan melalui jaringan mereka," terangnya.

“Dalam kasus lain itu dengan menyebarkan pengetahuan dan sarana untuk mengubahnya menjadi teror dan kematian di jalanan negara kita," lanjutnya.

Baca juga: Jalan Beracun Brenton Tarrant Menjadi Ekstremis dan Teroris

1. Hassan Nasrallah: sekretaris Jenderal Hezbollah

Nasrallah yang berusia 60 tahun, adalah pemimpin kelompok teror Muslim Syiah Lebanon Hezbollah, yang telah mengirim ribuan pejuangnya ke Suriah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.

Pada September, AS menuduh Hezbollah menyimpan senjata dan bahan peledak untuk digunakan di seluruh Eropa.

2. Amir Muhammad Sa'id Abdal-Rahman al-Mawla: pemimpin utama ISIS

Al-Mawla menjadi pemimpin ISIS setelah pasukan AS membunuh pendahulunya Abu Bakr al-Baghdadi pada Oktober 2019.

Dianggap bersembunyi di Suriah, AS akan memberikan hadiah 7,3 juta poundsterling (Rp 137,8 miliar) untuk kepala teroris Irak berusia 44 tahun itu memiliki hadiah.

3. Ismail Haniyeh: kepala politik Hamas

Haniyeh berusia 58 tahun adalah pemimpin politik senior organisasi politik Islam Palestina dan kelompok militan Hamas.

Hamas telah mengobarkan perang di Israel sejak 1987 menggunakan bom bunuh diri dan serangan roket.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com