Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persatuan Dokter Seluruh Dunia Sambut Perjanjian Larangan Senjata Nuklir

Kompas.com - 22/01/2021, 13:53 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Rilis

KOMPAS.com – Mulai berlakunya Perjanjian Larangan Senjata Nuklir (TPNW) PBB disambut dengan hangat oleh World Medical Association (WMA), sebuah organisasi persatuan dokter di seluruh dunia.

Perjanjian tersebut merupakan perjanjian internasional yang melarang senjata nuklir dengan tujuan akhir adalah penghapusan totalnya.

Perjanjian tersebut ditandatangani pada 20 September 2017 mulai berlaku pada Jumat (22/1/2021).

Baca juga: Biden akan Perpanjang Perjanjian Pembatasan Senjata Nuklir AS-Rusia

Perjanjian tersebut sekarang menjadi bagian dari hukum internasional dan mengikat negara-negara yang meratifikasinya.

Dalam sebuah pernyataan, Presiden WMA David Barbe mengatakan ini adalah langkah penting menuju pencegahan perang nuklir sebagaimana rilis yang diterima oleh Kompas.com.

“Covid-19 telah menunjukkan kebutuhan vital bagi dunia untuk bersatu melawan pandemi mematikan. Dengan cara yang sama, dunia harus bersatu untuk melarang senjata nuklir yang lebih mematikan,” ujar Barbe.

Baca juga: AS Jalankan Taktik Perang Saat Trump Pergi dengan “Bola Nuklir” Masih Bersamanya

Barbe menekankan tanggung jawab anggota WMA untuk mengingatkan pemerintah mereka tentang konsekuensi kesehatan yang mengerikan dari penggunaan senjata nuklir.

Dia juga mengimbau agar anggota WMA di mendesak pemerintah negara tempat tinggal mereka untuk membersihkan dunia dari senjata nuklir.

“Sebagai dokter, kita memiliki kewajiban untuk menjaga kehidupan, menjaga kesehatan pasien, dan mengabdikan diri untuk melayani umat manusia,” imbuh Barbe.

Baca juga: Perancis Tuduh Iran Kembangkan Senjata Nuklir, Ini Jawaban Teheran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com