Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden akan Perpanjang Perjanjian Pembatasan Senjata Nuklir AS-Rusia

Kompas.com - 22/01/2021, 05:53 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bakal mengupayakan perpanjangan pengurangan senjata nuklir antara AS dengan Rusia.

Hal itu disampaikan oleh Gedung Putih pada Kamis (21/1/2021) sebagaimana dilansir dari Reuters.

Perjanjian pengurangan pengurangan senjata nuklir antara AS dengan Rusia disebut sebagai New Strategic Arms Reduction Treaty (START).

Biden menginginkan agara perjanjian New START diperpanjang sampai setidaknya lima tahun ke depan.

Baca juga: Selesai Dilantik, Biden Langsung Teken 3 Keppres

Keputusan tersebut merupakan salah satu kebijakan luar negeri pertama dari pemerintahan Biden mengingat perjanjian New START akan berakhir pada awal Februari.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa Biden menganggap perjanjian New START merupakan kepentingan keamanan nasional AS.

“Dan perpanjangan ini menjadi lebih masuk akal ketika hubungan dengan Rusia bermusuhan seperti saat ini,” ujar Psaki.

Dia juga mengatakan Biden telah "menugaskan" dinas intelijen AS untuk melakukan asesmen penuh atas sejumlah hal.

Baca juga: Bagaimana Pengamanan di Gedung Capitol Pasca Pelantikan Joe Biden

Itu termasuk pelanggaran siber siber Solar Winds, campur tangan Rusia dalam pemilu 2020, penggunaan senjata kimia oleh Rusia terhadap pemimpin oposisi Alexei Navalny, dan dugaan pemberian hadiah pada tentara AS di Afghanistan.

“Bahkan saat kami bekerja dengan Rusia untuk memajukan kepentingan AS, kami juga berupaya meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakan sembrono dan permusuhannya,” kata Psaki.

Perjanjian New START, yang akan berakhir pada 5 Februari, membatasi AS dan Rusia agar tidak memiliki lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir strategis.

Selain membatasi jumlah senjata nuklir strategis, New START juga membatasi rudal, pesawat pengebom, dan kapal selam yang mengirimkannya.

Baca juga: Begini Analisa Ahli Soal Pilihan Kata Dalam Pidato Pelantikan Biden

Jika New START berakhir, maka berakhir pula semua pembatasan kepemilikan dan produksi hulu ledak nuklir strategis antara AS dan Rusia.

Dan hal itu bisa berpotensi memicu adanya perlombaan senjata terbaru, kata para ahli kebijakan.

Sebelumnya, seorang sumber yang mengetahui keputusan tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa anggota parlemen AS telah diberi pengarahan tentang keputusan Biden tentang perjanjian New START.

Kremlin pada Rabu (20/1/2021) mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk memperpanjang New START.

Kantor Kepresiden Rusia itu juga akan menyambut upaya yang dijanjikan oleh pemerintahan Biden untuk mencapai kesepakatan pembatasan kepemilikan senjata nuklir tersebut.

Baca juga: Pipa Minyak Keystone XL Jadi Topik Telepon Pertama Biden dengan Pemimpin Asing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com