KOMPAS.com – Mulai berlakunya Perjanjian Larangan Senjata Nuklir (TPNW) PBB disambut dengan hangat oleh World Medical Association (WMA), sebuah organisasi persatuan dokter di seluruh dunia.
Perjanjian tersebut merupakan perjanjian internasional yang melarang senjata nuklir dengan tujuan akhir adalah penghapusan totalnya.
Perjanjian tersebut ditandatangani pada 20 September 2017 mulai berlaku pada Jumat (22/1/2021).
Baca juga: Biden akan Perpanjang Perjanjian Pembatasan Senjata Nuklir AS-Rusia
Perjanjian tersebut sekarang menjadi bagian dari hukum internasional dan mengikat negara-negara yang meratifikasinya.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden WMA David Barbe mengatakan ini adalah langkah penting menuju pencegahan perang nuklir sebagaimana rilis yang diterima oleh Kompas.com.
“Covid-19 telah menunjukkan kebutuhan vital bagi dunia untuk bersatu melawan pandemi mematikan. Dengan cara yang sama, dunia harus bersatu untuk melarang senjata nuklir yang lebih mematikan,” ujar Barbe.
Baca juga: AS Jalankan Taktik Perang Saat Trump Pergi dengan “Bola Nuklir” Masih Bersamanya
Barbe menekankan tanggung jawab anggota WMA untuk mengingatkan pemerintah mereka tentang konsekuensi kesehatan yang mengerikan dari penggunaan senjata nuklir.
Dia juga mengimbau agar anggota WMA di mendesak pemerintah negara tempat tinggal mereka untuk membersihkan dunia dari senjata nuklir.
“Sebagai dokter, kita memiliki kewajiban untuk menjaga kehidupan, menjaga kesehatan pasien, dan mengabdikan diri untuk melayani umat manusia,” imbuh Barbe.
Baca juga: Perancis Tuduh Iran Kembangkan Senjata Nuklir, Ini Jawaban Teheran
WMA bersama dengan Komite Internasional Palang Merah, Dewan Perawat Internasional, Federasi Asosiasi Mahasiswa Kedokteran Internasional, Dokter Internasional untuk Pencegahan Perang Nuklir, dan Federasi Asosiasi Kesehatan Masyarakat Dunia, telah mengeluarkan pernyataan bersama menyambut TPNW yang mulai berlaku.
Mereka menyebut, penghapusan senjata nuklir merupakan sebuah keharusan demi rasa kemanusiaan.
“Perjanjian tersebut merupakan langkah penting menuju pemberantasan senjata nuklir. Kami mendesak semua negara untuk mengambil kesempatan yang ditawarkan dan ditandatangani perjanjian itu, meratifikasi dan dengan setia menerapkannya,” tulis pernyataan bersama itu.
Baca juga: China Mulai Geser AS sebagai Pemasok Energi Nuklir Terbesar di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.