Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buktikan Dirinya Sehat, Putin Ceburkan Diri ke Air Bersuhu Minus 17 Derajat Celsius

Kompas.com - 20/01/2021, 17:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menceburkan dirinya ke air bersuhu minus 17 derajat Celsius di tengah rumor dirinya tidak sehat.

Dalam video yang dirilis Kremlin, nampak Putin yang sudah berusia 68 tahun mengenakan celana pendek berwarna biru masuk ke air.

Setelah itu si presiden pun menceburkan dirinya ke air yang sangat dingin tiga kali, dan membuat Tanda Salib setiap menyembul ke permukaan.

Baca juga: Navalny Rilis Penyelidikan “Istana Putin”, Ada Kasino dan Strip Club Pribadi di Dalamnya

Putin melakukan ritual Epifani Ortodoks, yang dirayakan ketika suhu air di Rusia dilaporkan mencapai minus 17 derajat Celsius.

Dilansir Daily Mail Selasa (19/1/2021), umat Kristen Ortodoks Rusia merayakan hari ketika Yesus Kristus dibaptis di Sungai Yordan.

"Ini adalah tradisi. Beliau tentu tidak pernah mengkhianati tradisi," ujar juru bicara pemerintah, Dmitry Peskov.

Video ini muncul setelah adanya rumor kesehatan sang presiden menurun, dan berniat mengundurkan diri pada tahun ini.

Pada November 2020, Profesor Valery Solovei mengeklaim dia mendapat kabar Putin menderita penyakit Parkinson.

Selain itu, sosok yang kerap mengritik Kremlin itu menyatakan Putin menjalani operasi untuk mengangkat kanker pada Februari 2019.

Baca juga: Putin Dirumorkan Hendak Mundur sebagai Presiden Rusia karena Terkena Penyakit Parkinson

Moskwa berkali-kali membantah tudingan itu, termasuk pada 19 November 2020, ketika Putin terlihat batuk dalam sebuah pertemuan.

Momen perayaan Epifani itu disorot oleh netizen setempat, di mana mereke terutama mengomentari celana yang dikenakan.

"Perhatikan warna celana yang dikenakan Putin," kata netizen, merujuk pada upaya pembunuhan figur oposisi Rusia, Alexei Navalny.

Pada akhir 2020, Navalny sempat mengunggah bukti percakapan dirinya dengan salah satu agen yang ditugaskan untuk membunuhnya.

Baca juga: Kremlin Bantah Rumor yang Menyebut Putin Bakal Mundur karena Parkinson

Saat itu, agen yang ditugaskan membunuh Navalny mengaku dia mengambil sejumlah barang termasuk celana dalam berwarna biru.

Navalny sempat mengalami koma pada awal 2020, dengan dugaan dia diracun oleh racun saraf terkuat dunia, Novichok.

Pada Senin (18/1/2021), pengadilan Rusia menghukum si oposisi 30 hari penjara, sehari setelah dia menginjakkan kaki di "Negeri Beruang Merah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com