MOSKWA, KOMPAS.com - Bos televisi di Rusia dilaporkan "terancam mendapat hukuman", setelah pidato Tahun Baru Presiden Vladimir Putin terpotong di bagian kepala.
Stasiun TV yang berbasis di Kaliningrad itu langsung menyebut insiden yang terjadi dan begitu memalukan merupakan kesalahan teknis.
Warga "Negeri Beruang Merah" dibuat terkejut ketika mereka hanya melihat bagian dagu dan mulut Putin saja saat pidato Tahun Baru.
Baca juga: Xi Jinping dan Vladimir Putin Bertukar Ucapan Tahun Baru dan Pesan Persekutuan
Secara tradisional, pidato Vladimir Putin itu bakal disiarkan beberapa menit sebelum pergantian tahun di 11 zona waktu Rusia.
Begitu mengetahui ada kesalahan, editor di Kaskad TV selaku stasiun yang menayangkan langsung mencabutnya baik dari TV dan internet, kemudian diganti musik.
"Masalah dengan gambar saat pidato dikarenakan kesalahan teknis di ruang penyiaran," demikian keterangan dari pimpinan stasiun televisi.
Kaskad Media Group kemudian memberikan permintaan maaf kepada penonton, seraya menjanjikan investigasi untuk mengungkap siapa pelakunya.
"Mereka yang bersalah bakal mendapatkan hukuman," kata pimpinan perusahaan sebagaimana diberitakan Daily Mail Senin (4/1/2021).
Menariknya, permintaan maaf itu tidak menyasar ke Putin. Tak juga dijelaskan bentuk hukuman seprti apa yang akan diberikan, maupun siapa pelakunya.
Baca juga: Rival Politik Putin, Alexey Navalny Diancam Hukuman Penjara Jika Tidak Muncul di Moskwa
Beberapa menit kemudian, siaran pesan di Tahun Baru kembali pulih dengan pidato disampaikan oleh Gubernur Kaliningrad Oblast, Anton Alikhanov.
Karena lokasinya yang berada di Laut Baltik, Kaliningrad menjadi region Rusia paling terakhir yang menyiarkan pidato Putin, satu jam setelah Moskwa.
Dalam pidatonya, presiden berusia 68 tahun itu mengungkapkan kesulitan selama pandemi Covid-19, dan meminta rakyat untuk menaruh harapan.
Dia menekankan "ada sejumlah orang yang tak ada di mejanya, baik meninggal maupun saat ini masih berjuang memulihkan diri dari virus corona".
Presiden Rusia sejak 2012 itu juga memberikan pujian kepada dokter, perawat, maupun pekerja medis yang memerangi wabah bernama resmi SARS-Co-2 tersebut.
Baca juga: Putin Memutuskan Akan Menerima Vaksin Covid-19
Putin menyatakan, virus yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, China itu sudah mengubah cara hidup, belajar, hingga berbusana mereka.
Namun, kata dia, cobaan seperti itu tak bisa dihindari. Dia menegaskan kondisi ini tidak boleh membuat mereka berpaling dan melarikan diri dari kenyataan.
"Hari ini (Jumat), adalah momen penting karena menjadi bukti persatuan kita, yang bakal menjadi dasar dari kesuksesan," tegasnya.
"Saya yakin kita akan mengatasi masalah ini bersama. Kita akan mengembalikan dan mempertahankan hidup normal," lanjut Putin.
Pidatonya berlangsung selama enam menit, yang menjadi rekor baginya. Tetapi, pidatonya itu disebut masih kalah dari pendahulunya, Boris Yeltsin, pada 2000.
Baca juga: TikTok Versi Rusia Sedang Dibuat, Anak Putin Terlibat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.