Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tayangan Pidato Tahun Baru Putin Terpotong di Bagian Kepala, Tak Ada Permintaan Maaf dari Stasiun TV

Kompas.com - 05/01/2021, 16:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

MOSKWA, KOMPAS.com - Bos televisi di Rusia dilaporkan "terancam mendapat hukuman", setelah pidato Tahun Baru Presiden Vladimir Putin terpotong di bagian kepala.

Stasiun TV yang berbasis di Kaliningrad itu langsung menyebut insiden yang terjadi dan begitu memalukan merupakan kesalahan teknis.

Warga "Negeri Beruang Merah" dibuat terkejut ketika mereka hanya melihat bagian dagu dan mulut Putin saja saat pidato Tahun Baru.

Baca juga: Xi Jinping dan Vladimir Putin Bertukar Ucapan Tahun Baru dan Pesan Persekutuan

Secara tradisional, pidato Vladimir Putin itu bakal disiarkan beberapa menit sebelum pergantian tahun di 11 zona waktu Rusia.

Begitu mengetahui ada kesalahan, editor di Kaskad TV selaku stasiun yang menayangkan langsung mencabutnya baik dari TV dan internet, kemudian diganti musik.

"Masalah dengan gambar saat pidato dikarenakan kesalahan teknis di ruang penyiaran," demikian keterangan dari pimpinan stasiun televisi.

Kaskad Media Group kemudian memberikan permintaan maaf kepada penonton, seraya menjanjikan investigasi untuk mengungkap siapa pelakunya.

"Mereka yang bersalah bakal mendapatkan hukuman," kata pimpinan perusahaan sebagaimana diberitakan Daily Mail Senin (4/1/2021).

Menariknya, permintaan maaf itu tidak menyasar ke Putin. Tak juga dijelaskan bentuk hukuman seprti apa yang akan diberikan, maupun siapa pelakunya.

Baca juga: Rival Politik Putin, Alexey Navalny Diancam Hukuman Penjara Jika Tidak Muncul di Moskwa

Beberapa menit kemudian, siaran pesan di Tahun Baru kembali pulih dengan pidato disampaikan oleh Gubernur Kaliningrad Oblast, Anton Alikhanov.

Karena lokasinya yang berada di Laut Baltik, Kaliningrad menjadi region Rusia paling terakhir yang menyiarkan pidato Putin, satu jam setelah Moskwa.

Dalam pidatonya, presiden berusia 68 tahun itu mengungkapkan kesulitan selama pandemi Covid-19, dan meminta rakyat untuk menaruh harapan.

Dia menekankan "ada sejumlah orang yang tak ada di mejanya, baik meninggal maupun saat ini masih berjuang memulihkan diri dari virus corona".

Presiden Rusia sejak 2012 itu juga memberikan pujian kepada dokter, perawat, maupun pekerja medis yang memerangi wabah bernama resmi SARS-Co-2 tersebut.

Baca juga: Putin Memutuskan Akan Menerima Vaksin Covid-19

Putin menyatakan, virus yang pertama kali dilaporkan di Wuhan, China itu sudah mengubah cara hidup, belajar, hingga berbusana mereka.

Namun, kata dia, cobaan seperti itu tak bisa dihindari. Dia menegaskan kondisi ini tidak boleh membuat mereka berpaling dan melarikan diri dari kenyataan.

"Hari ini (Jumat), adalah momen penting karena menjadi bukti persatuan kita, yang bakal menjadi dasar dari kesuksesan," tegasnya.

"Saya yakin kita akan mengatasi masalah ini bersama. Kita akan mengembalikan dan mempertahankan hidup normal," lanjut Putin.

Pidatonya berlangsung selama enam menit, yang menjadi rekor baginya. Tetapi, pidatonya itu disebut masih kalah dari pendahulunya, Boris Yeltsin, pada 2000.

Baca juga: TikTok Versi Rusia Sedang Dibuat, Anak Putin Terlibat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com