Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sah, Putin Bakal Kebal Hukum jika Tak Lagi Menjabat Jadi Presiden Rusia

Kompas.com - 23/12/2020, 16:39 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (22/12/2020), menandatangani undang-undang (UU) yang akan memberi kekebalan seumur hidup kepada mantan presiden begitu mereka meninggalkan jabatannya.

Melansir AFP pada Selasa (22/12/2020), UU yang diterbitkan online itu memberi mantan presiden dan keluarga mereka kekebalan dari penuntutan atas kejahatan yang dilakukan selama hidup mereka.

Mereka juga akan dibebaskan dari interogasi oleh polisi atau penyidik, serta penggeledahan atau penangkapan.

Undang-undang itu adalah bagian dari amandemen konstitusi yang disetujui musim panas ini, dalam pemungutan suara nasional yang memungkinkan Putin, untuk tetap menjadi presiden hingga 2036.

Sebelum RUU menjadi undang-undang, mantan presiden hanya kebal dari penuntutan kejahatan yang dilakukan saat menjabat.

Baca juga: Putin Puji Intel Rusia, Saat Dituduh AS Jadi Dalang Peretasan

Mantan presiden masih bisa dicabut kekebalannya jika dituduh makar atau kejahatan berat lainnya. Dakwaan tersebut harus dikonfirmasi oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi.

Tetapi undang-undang yang ditandatangani Putin kemarin juga akan memberikan mantan presiden kursi seumur hidup di Dewan Federasi atau senat. Posisi itu menjamin kekebalan dari penuntutan setelah meninggalkan kursi kepresidenan.

Bulan lalu tertunda RUU memicu desas-desus bahwa pemimpin lama Rusia itu berencana mundur karena kesehatan yang buruk, tapi klaim ini dibantah Kremlin.

Pada Selasa (22/12/2020), Parlemen Rusia mengeluarkan undang-undang yang membuat informasi tentang karyawan di sistem peradilan Rusia, penegakan hukum dan badan pengatur serta badan militer, dirahasiakan.

Baca juga: Presiden Putin: Alexei Navalny Akan Mati, Jika Rusia Dalang yang Meracuninya

RUU itu sekarang membutuhkan tanda tangan Putin, 68 tahun, untuk menjadi undang-undang, sebuah langkah yang dianggap formalitas.

Itu terjadi sehari setelah tokoh oposisi Alexei Navalny mengatakan dia menelepon seorang yang diduga agen keamanan. Navalny mengatakan sudah menipunya agar mengakui Dinas Keamanan Federal (FSB) mencoba membunuhnya dengan racun pada Agustus.

Navalny mengatakan dia mendapatkan akses ke nomor telepon agen keamanan dari data yang bocor dan catatan perjalanan.

Pengkritik Kremlin kemudian menerbitkan dugaan alamat dan nomor telepon agen tersebut, tindakan yang akan menjadi ilegal di bawah undang-undang yang baru diusulkan.

Baca juga: Alexey Navalny, Lawan Politik Putin, Diracun dengan Varian Baru Senjata Kimia, Bagaimana caranya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com