Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Puji Intel Rusia, Saat Dituduh AS Jadi Dalang Peretasan

Kompas.com - 21/12/2020, 17:10 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, dinas intelijen luar negeri sangat penting untuk melindungi negara, melansir Reuters pada Minggu (20/12/2020).

Komentar itu dibuat setelah Rusia dituduh oleh beberapa pihak, berada di balik peretasan besar-besaran pada lembaga-lembaga pemerintahan Amerika Serikat (AS).

Berbicara di sebuah acara memperingati 100 tahun berdirinya badan intelijen luar negeri SVR, Putin mengatakan badan tersebut dan badan keamanan lainnya adalah jaminan penting dari pembangunan Rusia yang berdaulat, demokratis, dan independen.

Beberapa peneliti dunia maya internasional menyatakan bahwa dinas intelijen luar negeri Rusia SVR, mungkin berada di balik serangan hacker yang belum pernah terjadi sebelumnya, terhadap sistem komputer pemerintah AS pekan lalu.

Baca juga: Spesialis IT Ini Retas Perusahaan Lamanya agar Dipekerjakan Kembali, Namun...

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada Jumat (18/12/2020), bahwa Pemerintah Rusia (Kremlin) bertanggung jawab atas serangan itu.

Sementara Kremlin selalu membantah keterlibatan Moskwa dalam serangan dunia maya terhadap Barat, Rusia menyatakan pihaknya tidak ada hubungannya dengan serangan terbaru ini.

Putin menyampakan kepada peserta acara, yang juga menandai Hari Pekerja Layanan Keamanan, bahwa penting untuk terus mengembangkan kerja badan kontraintelijen.

"Saya tahu apa yang saya bicarakan di sini. Dan saya sangat menilai operasi profesional sulit yang telah dilakukan," kata Putin yang merupakan mantan agen rahasia Rusia (KGB), dalam komentar yang diunggah di situs Kremlin.

"Perhatian paling serius harus diberikan pada keamanan informasi, untuk memerangi ekstremisme dan melawan korupsi," tambahnya.

Baca juga: Dituduh Retas Informasi Vaksin Covid-19, Rusia Buka Suara

Dia juga mengatakan kepada anggota dinas intelijen, untuk memberi perhatian khusus pada risiko yang ditimbulkan oleh konflik yang memanas di dekat perbatasan negara.

Bentrokan kembali dilaporkan antara Armenia dan Azerbaijan mengenai daerah kantong Nagorno-Karabakh, meskipun ada gencatan senjata yang ditengahi Rusia. Protes anti-pemerintah mingguan juga terus berlanjut di Belarus.

"Saya berharap Badan Intelijen Luar Negeri akan terus menanggapi secara fleksibel konteks internasional yang sangat berubah, secara aktif berpartisipasi dalam mengidentifikasi, dan menetralkan potensi ancaman terhadap Rusia, dan meningkatkan kualitas bahan analisisnya," kata Putin.

Baca juga: AS, Inggris, Kanada Ramai-ramai Tuduh Rusia Retas Data Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com