Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akhirnya Pecahkan Kasus Pemerkosa Berantai yang Teror Perkumpulan Mahasiswa Kulit Hitam Selama Satu Dekade

Kompas.com - 17/01/2021, 18:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

DALLAS, KOMPAS.com - Kepolisian Texas Amerika Serikat akhirnya menemukan titik cerah dari misteri kasus pemerkosaan berantai yang sudah terjadi selama satu dekade di wilayahnya, melansir The Daily Beast pada Sabtu (16/1/2021).

Serangkaian pemerkosaan telah dilaporkan di daerah Dallas. Pemerkosa tersebut tampaknya secara khusus menargetkan alumni perkumpulan mahasiswa Delta Sigma Theta.

Pemimpin perkumpulan mahasiswa kulit hitam yang berusia seabad itu, akhirnya memberikan peringatan bagi anggota perkumpulan untuk waspada pada 2011.

Tak satupun dari wanita yang diperkosa mengenal si penyerang. Namun yang mengerikan, pelaku tampaknya mengetahui nama korban. Semua korban wanitanya berusia antara 50-an dan 60-an tahun.

Atas kejahatan ini, perkumpulan Delta Sigma Theta memberitahu anggota mereka di area Dallas untuk berhenti memakai kaos perkumpulan mahasiswa, melepaskan stiker perkumpulan mahasiswa dari mobil dan kantor mereka.

Mereka juga diminta memastikan rumahnya aman dari penyusup dan bahkan berhenti menghadiri pertemuan secara langsung.

Baca juga: Pria Pemerkosa Anak Dicambuk di Aceh, Ini Pemberitaan Media Asing

“Mengetahui anggota kami menjadi target sasaran kekerasan, sungguh membuat kami khawatir dan ketakutan,” kata Cynthia MA Butler-McIntyre, yang pernah menjabat sebagai Presiden Nasional Delta Sigma Theta, pada saat itu.

Hampir satu dekade kemudian, polisi akhirnya membuat terobosan. Polisi Plano di negara bagian Texas mengatakan memiliki tersangka dalam tahanan, yang diduga secara pasti terkait dengan setidaknya satu pemerkosaan dalam kasus itu.

Jeffery Lemor Wheat (48 tahun), ditangkap di Arkansas pada Senin (11/1/2021). Dia dibawa ke Plano, Texas di mana dia ditahan dengan uang jaminan 500.000 dollar (Rp 7 miliar).

Wheat akan menghadapi dakwaan pelecehan seksual setelah DNA menghubungkannya dengan pemerkosaan alumni Delta Sigma Theta pada 2011 di kota itu.

Polisi Plano mengatakan seorang detektif dan asisten administrasi akhirnya memecahkan kasus kejahatan berantai tersebut.

Korban mengatakan seorang pria memperkosanya di rumahnya, tapi kemudian meneleponnya untuk meminta maaf beberapa hari kemudian.

Polisi dapat melacak panggilan tersebut ke telepon umum di luar Chevron Food Mart, dan mendapatkan rekaman pengawasan saat dia melakukan panggilan tersebut.

Polisi menghubungi istri Wheat pada November 2020. Dia disebut telah mengkonfirmasi identitas suaminya dalam video pengawasan itu.

Baca juga: UU Baru Disahkan, 5 Pemerkosa Dihukum Mati di Bangladesh

Selama bertahun-tahun, para ahli telah berspekulasi soal keputusan pelaku pemerkosaan menargetkan orang tua dari perkumpulan mahasiswa kulit hitam terbesar di negara itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com