KOMPAS.com – Sejak kasus Covid-19 muncul pertama kali di Wuhan, China, pada Desember 2019, virus corona kini telah menyebar luas.
Berdasarkan penghitungan John Hopkins University, tercatat ada 94 juta kasus Covid-19 dengan 2 juta kematian akibat virus corona.
Kendati demikian, masih ada 12 negara yang masih melaporkan nol kasus virus corona sejak Covid-19 diumumkan sebagai pandemi oleh WHO pada Maret 2020.
Ke-12 negara tersebut mayoritas terletak di Samudra Pasifik dengan sedikit atau bahkan tanpa penerbangan langsung ke negara tersebut.
Negara-negara ini juga menerapkan lockdown sejak awal dan membatasi kunjungan asing dari garis pantai mereka.
Dilansir dari New York Post, Sabtu (16/1/2021) ke 12 negara yang masih mencatatkan nol kasus Covid-19 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Berpenduduk 1,3 Miliar, Begini Cara Vaksinasi Covid-19 di India
Negara kepulauan dengan populasi hanya 17.000 jiwa ini masih belum melaporkan adanya kasus Covid-19 sejak virus corona merebak.
Negara ini memiliki 15 pulau dengan pulau terbesar bernama Pulau Raratonga. Cook Island telah melakukan pembatasan sejak dini dan menutup sekolah sejak awal pandemi.
Negara kepulauan tersebut juga menerapkan jaga jarak yang sangat ketat kepada para rakyatnya sejak awal pandemi.
Tuvalu adalah sebuah negara pulau yang dikelilingi oleh Samudra Pasifik dan terletak di tengah-tengah antara Hawaii dan Australia.
Negara dengan populasi 11.500 jiwa ini segera menutup perbatasannya dan mengarantina orang yang masuk ke negara tersebut selama dua pekan.
Baca juga: Selama Pandemi Covid-19 Tingkat Bunuh Diri di Jepang Melesat 16 Persen
Tonga memiliki nama resmi Kerajaan Tonga. Negara ini adalah sebuah negara dan kepulauan yang terdiri dari 169 pulau. 36 pulau di antaranya berpenghuni.
Kerajaan Tonga memiliki populasi 104.000 jiwa. Pada awal pandemi, negara kepulauan ini mengubah rute kapal pesiar dan menerapkan larangan perjalanan internasional.
Pitcairn Island merupakan negara yang memiliki empat pulau dan terletak di Samudra Pasifik bagian selatan.
Negara ini dihuni oleh keturunan pemberontak terkenal dari HMS Bounty dan segelintir tawanan asal Tahiti, yang mendarat di kepulauan itu pada 1789.