Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Yo Jong Marah karena Korea Selatan Memata-matai Korea Utara

Kompas.com - 13/01/2021, 08:28 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com – Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, marah karena Korea Selatan mengabarkan jika Korea Utara menggelar parade militer.

Kim Yo Jong juga mengutuk Korea Selatan karena mengambil pendekatan yang bermusuhan terhadap sesama orang di Korea Utara.

Kim Yo Jong, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh KCNA, juga mengonfirmasi bahwa Kongres Partai Buruh selama delapan hari telah berakhir pada Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Saat Kim Jong Un Naik Jabatan, Nama Kim Yo Jong Hilang dari Anggota Partai, Ada Apa?

Saudaranya, Kim Jong Un, menguraikan tujuan militer Pyongyang selama pertemuan dalam kongres tersebut sebagaimana dilansir dari The Straits Times.

Kim Jong Un juga memerintahkan untuk meningkatkan persenjataan Korea Utara dalam menghadapi permusuhan Amerika Serikat (AS).

Kim Yo Jong menggunakan kata-kata seperti "idiot" untuk menggambarkan pejabat keamanan Korea Selatan karena menaruh begitu banyak perhatian kepada apa yang dilakukan Pyongyang selama kongres tersebut.

Baca juga: Korsel Sahkan RUU Larang Propaganda Anti-Korut, karena Takut Kim Yo Jong?

"Orang selatan (Korea Selatan) adalah kelompok yang benar-benar aneh yang sulit dimengerti," kata Kim Yo Jong.

Dia juga mengkritik intelijen militer Korea Selatan yang melacak pergerakan di Pyongyang dengan melaporkan bahwa Korea Utara mungkin mengadakan apa yang tampak seperti parade militer pada Minggu (10/1/2021) malam.

"Mengapa mereka sampai menjulurkan leher untuk melihat apa yang terjadi di (Korea) Utara?" ujar Kim Yo Jong melontarkan pernyataan retoris, menurut laporan KCNA.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Kim Yo Jong, Adik Kim Jong Un yang Jabatannya Terus Menanjak

Komentar Kim Yo Jong tersebut muncul setelah Kim Jong Un mengkritik habis-habisan AS dalam Kongres Partai Buruh.

Kim Jong Un menyebut AS sebagai musuh terbesar Korea Utara lalu mendorong kemajuan kemampuan nuklir dan militer Pyongyang.

Pernyataan Kim Jong Un tersebut meletakkan tantangan diplomatik baru bagi pemerintahan Joe Biden yang akan dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari mendatang.

"Kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk memperkuat kemampuan pencegahan perang nuklir dan mengembangkan kekuatan militer terkuat," kata Kim Jong Un.

Baca juga: Kim Yo Jong Ubah Kurikulum TK, Namanya “Pendidikan Kejayaan”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com