Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Yo Jong Ubah Kurikulum TK, Namanya “Pendidikan Kejayaan”

Kompas.com - 11/09/2020, 14:24 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Daily NK

PYONGYANG, KOMPAS.com - Adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, baru-baru ini memerintahkan perubahan pada kurikulum Taman Kanak-kanan (TK).

Kurikulum tersebut dinamakan sebagai "Pendidikan Kejayan" dan telah diterapkan pada 25 Agustus, sebagaimana dilansir dari Daily NK Jumat (11/9/2020).

"Pendidikan Kejayaan" bertujuan untuk menumbuhkan loyalitas dan kepercayaan terhadap kepemimpinan Korea Utara di mata anak-anak negara tersebut.

Menurut sebuah sumber di Provinsi Hamgyong mengatakan anak-anak TK berusia 5 dan 6 tahun sebelumnya menghabiskan 30 menit sehari untuk mempelajari masa kecil Kim Il Sung dan Kim Jong Il.

Baca juga: Kim Yo Jong Menghilang, Diduga Dia Dianggap Ancaman oleh Kim Jong Un

Kini mereka menghabiskan 1,5 jam karena adanya “Pendidikan Kejayaan”. 1 jam dihabiskan untuk belajar tentang masa kecil Kim Il Sung dan Kim Jong Il.

Sedangkan 30 menit sisanya dikhususkan untuk belajar musik “revolusioner” dari masa kecil para pemimpin.

"Apa yang diajarkan dalam Pendidikan Kejayaan telah berubah. Jumlah waktu yang dihabiskan untuk masa kecil Pemimpin Tertinggi [Kim Jong Un] sekarang dua kali lipat dari yang dihabiskan untuk masa kecil Suryong [Kim Il Sung] dan Jenderal [Kim Jong Il],” kata sumber tersebut.

Menurut sumber tersebut, kurikulum itu memberi tahu anak-anak TK bahwa ketika Kim Jong Un baru berusia 5 tahun, dia adalah anak yang cerdas yang naik kapal pesiar, melakukan latihan target, dan suka membaca".

Baca juga: Setelah Kakaknya, Kim Jong Un, Giliran Kim Yo Jong yang Menghilang dari Publik

Anak-anak TK biasanya berada di kelas selama tiga jam mulai pukul 09.00 hingga 12.00 dan memiliki waktu yang disisihkan untuk pendidikan jasmani, bermain, dan mempelajari alfabet Korea.

Guru TK, bagaimanapun, dilaporkan khawatir tentang bagaimana mereka akan menghabiskan waktu ekstra yang disisihkan untuk “Pendidikan Kejayaan”.

“Anak-anak sudah hampir menjadi siswa sekolah dasar (SD), sehingga orang tua cenderung meminta guru untuk fokus mempelajari alfabet. Penambahan waktu yang dihabiskan untuk para pemimpin menyisakan lebih sedikit waktu untuk belajar alfabet, sehingga orang tua tidak akan senang, ”kata sumber tersebut.

Sumber itu menambahkan kebanyakan orang miskin berusaha untuk tidak menyekolahkan anak mereka ke TK karena mengirim anak ke sana menambah banyak beban.

Baca juga: Sumber Korsel Sebut Kim Yo Jong Kemungkinan Telah Ambil Alih Kuasa Korut Saat Ini

Halaman:
Sumber Daily NK
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com