Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Cerita Dunia] Serba-serbi Tembok Berlin, Kenapa Dibangun dan Bagaimana Robohnya?

Kompas.com - 09/01/2021, 17:24 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Kondisi Jerman Barat yang saat itu dikuasai Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris sudah lebih sejahtera jika dibandingkan Jerman Timur.

Uni Soviet enggan merekontruksi ulang Jerman dan malah memerintahkan memblokade kota Berlin, untuk mencegah masuknya kebutuhan kebutuhan logistik dan kebutuhan lain ke Berlin Barat.

Baca juga: [Cerita Dunia] Mikhail Gorbachev Mundur, Uni Soviet Runtuh

Blokade ini secara resmi diberlakukan pada 24 Juni 1948 yang berakibat langsung kehilangan makanan bagi sekitar 2 juta penduduk Jerman, terutama di Berlin.

Namun Inggris dan Amerika Serikat tak sepakat dengan rencana Uni Soviet. Mereka marah dan ingin segera bertindak.

Namun alih-alih menyerukan agresi militer, Presiden AS kala itu Harry S Truman mengajak Inggris menggalang bantuan untuk rakyat Berlin.

Selama hampir satu tahun, lebih dari 200 pesawat AS dan Inggris mendarat, mereka membawa lebih dari 1,5 juta ton pasokan bahan-bahan pokok.

Pada 15 Juni 1948, rata-rata 2.500 ton pasokan diterbangkan ke kota setiap hari.

Pengangkutan ini dilakukan dengan skala besar dan terkadang memiliki risiko yang besar juga.

Biasanya pesawat mendarat di Bandara Tempelhof, Berlin setiap empat menit. Pilot menerbangkan pesawat pulang-pergi setiap harinya

Baca juga: [Cerita Dunia] 10 Tahun Arab Spring, Mengenang Mohamed Bouazizi

Runtuhnya Tembok Berlin

Setelah menjulang gagah selama 28 tahun, Tembok Berlin akhirnya dirobohkan pada 9 November 1989.

Aksi massa ini didorong oleh pecahnya Uni Soviet serta penerapan sejumlah reformasi liberal yang dilakukan oleh Jerman Timur sebelumnya.

Mulai tengah malam hari itu, warga Jerman bebas melintasi perbatasan negara, baik dari Jerman Timur maupun Barat.

Orang-orang lalu berbondong-bondong menuju Tembok Berlin untuk minum bir, sampanye, dan berteriak "Tor auf!" (buka gerbang). Mereka juga menyerbu pos-pos pemeriksaan.

Lebih dari 2 juta orang dari Berlin Timur dan Berlin Barat berbaur akhir pekan itu untuk merayakan "pesta jalanan terbesar sepanjang sejarah".

Baca juga: [Cerita Dunia] Otto Warmbier dan Liburan ke Korut yang Berujung Maut

Banyak orang juga membawa palu untuk merobohkannya. Beberapa hari kemudian, alat berat seperti crane dan buldoser dikerahkan untuk merobohkan bagian demi bagian.

Seniman Teguh Ostenrik berpose didepan batu pecahan tembok berlin di kawasan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo, Jakarta Barat, Selasa (26/9/3017). Karya seni instalasi ini bernama Patung Menembus Batas terdiri dari empat pecahan tembok Berlin dan 14 patung baja hasil karya dari seniman Teguh Ostenrik.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Seniman Teguh Ostenrik berpose didepan batu pecahan tembok berlin di kawasan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo, Jakarta Barat, Selasa (26/9/3017). Karya seni instalasi ini bernama Patung Menembus Batas terdiri dari empat pecahan tembok Berlin dan 14 patung baja hasil karya dari seniman Teguh Ostenrik.
Penyatuan kembali Jerman Timur dan Barat secara resmi terjadi pada 3 Oktober 1990, satu tahun setelah jatuhnya Tembok Berlin.

Pembongkaran resmi Tembok Berlin dimulai pada musim panas 1990. Lebih dari 40.000 bagian dinding didaur ulang menjadi bahan bangunan yang digunakan untuk proyek rekonstruksi Jerman.

Namun sejumlah potongan tembok bersejarah itu dilelang dan tersebar di seluruh dunia, dari kebun di Vatikan, kamar mandi di Kasino Main Street Station Las Vegas, hingga Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta Utara.

Baca juga: [Cerita Dunia] Kecelakaan Mobil Putri Diana dan Kejanggalannya

Sumber: Kompas.com (Penulis: Aswab Nanda Pratama, Rosiana Haryanti, Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Bayu Galih, Resa Eka Ayu Sartika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com