Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Cerita Dunia] 10 Tahun Arab Spring, Mengenang Mohamed Bouazizi

Kompas.com - 18/12/2020, 19:12 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Aljazeera

KOMPAS.com - 10 tahun yang lalu, seorang pedagang buah dan sayur kaki lima di Tunisia berdiri di depan kantor pemerintah daerahnya dan melakukan aksi bakar diri.

Dia, Mohamed Bouazizi (Muhammad Albu'azizi) sengaja melakukan aksi putus asa tersebut sebagai bentuk protes atas korupsi pejabat. 

Aksinya memicu gelombang revolusioner di seluruh wilayah yang dikenal dengan terminologi "Arab Spring".

Baca juga: Politik Arab Spring di Timur Tengah (2011)

17 Desember 2010

Bouazizi, seorang penjual buah dan sayuran di Tunisia, melakukan aksi bakar diri di kota Sidi Bouzid.

Berdasarkan penuturan sepupunya, Ali, Bouazizi adalah sosok yang baik. "Satu-satunya masalah dia adalah cepat naik darah dan tidak bisa berpikir jernih."

Pada 17 Desember 2010, Ali yang sedang bekerja di tokonya ditelepon pamannya, Salah yang mengabarkan bahwa seseorang telah melakukan aksi bakar diri. Pamannya mengajak Ali untuk melihat aksi bakar diri itu dan merekamnya.

Baca juga: Ledakan di Beirut, Apakah Akan Picu Gejolak Arab Spring?

Mereka tidak menyadari bahwa pria itu adalah anggota keluarga mereka, Bouazizi, sampai seorang sopir taksi yang berusaha memadamkan api yang membakar tubuh pria itu dengan jaketnya memberitahu dengan berteriak, "Ali, ini Mohamed! Ini Basbous!"

Basbous adalah panggilan Bouazizi sewaktu masih muda yang berarti "orang yang suka melawak".

Mendengar itu, Ali dan pamannya terkejut dan menangis dan mereka membawa Bouazizi ke rumah sakit dengan ambulans.

Baca juga: Demo Ledakan Lebanon, Yel-yel Arab Spring Bergema di Beirut

Aksi itu memicu demonstrasi yang mulanya sedikit orang menjadi banyak dan semakin banyak di depan gedung pemerintah.

Demonstran semakin banyak sampai ratusan, menurut pengakuan Ali. Namun gubernur mereka enggan menemui pedemo dan bahkan melarikan diri.

Ali yang sebelumnya sempat merekam kejadian bakar diri sepupunya itu lalu memberanikan diri mengunggah video tersebut ke Facebook.

Baca juga: Angin Revolusi Arab Spring Berembus Kembali?

"Tentu saja saya ketakutan saat mengunggah video itu," ujar Ali dikutip dari Aljazeera. Berada sebagai oposisi pemerintah sangat berbahaya. Penjara dan kantor polisi era Zainal Abidin Ben Ali terkenal sangat tak berbelas kasih.

Namun, Ali tetap mengunggah video tersebut. "Demi anak-anak dan keluarga saya. Ini adalah kesempatan yang Tuhan beri dan saya harus melakukannya."

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com