Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Menteri Lebanon Mundur Usai Demonstran Gemakan Yel "Jatuhkan Rezim" Mirip Arab Spring 2011

Kompas.com - 10/08/2020, 11:06 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BEIRUT, KOMPAS.com - Setelah Menteri Informasi Lebanon Manal Abdel Samad mengundurkan diri pada Minggu (9/8/2020), pasca-ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon, dan disusul amuk warga yang kecewa dengan pemerintah, Menteri Lingkungan Demanios Kattar juga melakukan hal serupa.

Kattar mengatakan, kemundurannya karena sistem negara Lebanon telah "rapuh dan tidak berdaya", seperti dikutip The Associated Press.

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab pun menemui beberapa menterinya seusai pengumuman undur diri Abdel Samad untuk mencegah para pejabat lain mundur. Diab juga merencanakan pertemuan pada hari ini, Senin (10/8/2020).

Sebab, kemunduran 7 atau lebih dari 20 menteri bisa memaksa kabinet pemerintahan itu untuk turun dan menjadi pemerintah sementara.

Sementara itu, 4 anggota parlemen Lebanon juga mengumumkan bahwa mereka akan mundur bergabung dengan 4 lainnya yang telah lebih dulu mengumumkan kemunduran diri mereka sebelum sidang parlemen dijadwalkan pekan ini.

Baca juga: Menteri Informasi Lebanon Mengundurkan Diri Pasca-ledakan di Beirut dan Unjuk Rasa Warga


Rakyat Lebanon gaungkan yel "jatuhkan rezim" seperti Arab Spring 2011

Pada Minggu (9/8/2020), para pengunjuk rasa turun ke area parlemen dan bentrok dengan pasukan keamanan yang menembakkan gas air mata serta mengejar para demonstran.

Insiden itu adalah kelanjutan dari sebelumnya, Sabtu (8/8/2020) malam, menurut The Associated Press.

Para pengunjuk rasa turun ke jalan setelah ledakan dahsyat di Lebanon. Menyalahkan tindakan korupsi dan elite penguasa Lebanon yang tidak mengurus negara dengan baik.

Demonstran mendirikan tiang gantungan kayu sebagai simbol dan memegang setidaknya satu spanduk bertuliskan "mundur atau gantung," menurut Reuters.

Beberapa puluh orang dari mereka masuk ke Kementerian Luar Negeri Lebanon dan membakar potret Presiden Michael Aoun.

Baca juga: Demo Ledakan Lebanon, Yel-yel Arab Spring Bergema di Beirut

Di dalam demonstrasi tersebut, seorang pengunjuk rasa mengatakan melalui alat pengeras suara, "Kita tinggal di sini. Kami menyerukan rakyat Lebanon untuk menduduki semua kementerian."

Demonstran lainnya memulai seruan, "Rakyat ingin jatuhkan rezim!" sebuah slogan yang kerap disuarakan selama demonstrasi Arab Spring pada 2011.

Ledakan di Pelabuhan Beirut telah menewaskan sedikitnya 165 orang, melukai 6.000 orang, serta merusak ratusan bangunan.

Dugaan sementara ini, ledakan terjadi karena 2.750 ton bahan eksplosif amonium nitrat terbakar di sebuah gudang di pelabuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com