Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Miliki Toilet, 3 Juta Orang Kamboja Buang Air di Tempat Terbuka

Kompas.com - 25/12/2020, 20:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Lebih dari 3 juta orang di Kamboja tidak memiliki akses ke toilet, menurut Kementerian Pembangunan Pedesaan Kamboja dalam pernyataan persnya pada Kamis (24/12/2020).

Pihak kementerian mengatakan bahwa sebagian warga yang tidak memiliki akses ke toilet sebagian besar tinggal di wilayah pedesaan.

Baca juga: Setelah Melahirkan di Toilet, Ibu Ini Tenggelamkan Bayinya Sebelum Dikubur

Melansir Xinhua News bahwa sejauh ini sekitar 74,57 persen populasi negara itu yang memiliki akses ke kakus.

Namun, 25,43 persen atau lebih dari 3 juta orang lainnya masih harus menggunakan tempat terbuka, seperti lapangan, semak-semak, atau tepi perairan, ketika hendak buang air, papar kementerian tersebut dalam pernyataan yang dirilis untuk memperingati Hari Sanitasi Nasional ke-11.

Baca juga: Inilah Toilet Terbaik se-AS, Biaya Pembangunannya Setara Rumah Mewah Rp 4,2 Miliar

Kementerian tersebut menambahkan bahwa kebiasaan buang air di tempat terbuka membuat masyarakat, terutama anak-anak, terancam bahaya penyakit yang menular melalui feses dan mulut seperti diare.

Lun Sayteng, Kepala Departemen Perawatan Kesehatan Desa Kementerian Pembangunan Pedesaan Kamboja, menyadari hidup tanpa toilet dan fasilitas cuci tangan dapat membahayakan kesehatan manusia, terutama selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Pria Diduga Pasien Covid-19 Meninggal di Toilet Rumah Sakit saat Menunggu Giliran Tes

Sehingga, ia menargetkan 100 persen untuk warganya dapat mengakses kaskus dengan layak. 

Namun berdasarkan laporan yang kutip Kompas.com dari Xinhua News, bahwa hal itu ditarget tercapai baru pada 2025. Sementara, serangan Covid-19 masih berlangsung.

Baca juga: Mainan Seks Abad ke-18 Ini Ditemukan di Sebuah Toilet Kuno

"Kementerian Pembangunan Pedesaan Kamboja berkomitmen memenuhi target pemerintah untuk mencapai 100 persen akses air bersih dan sanitasi di wilayah pedesaan pada 2025," katanya.

"Kami ingin melihat masyarakat di pedesaan hidup di lingkungan yang bersih dan memiliki tubuh yang sehat, terutama di kalangan anak-anak," ucapnya.

Baca juga: Luar Biasa, Toilet Baru untuk Astronaut Wanita NASA Ini Senilai Rp 342 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com