Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Akan Tutup 2 Konsulat di Rusia, Ada Apa?

Kompas.com - 20/12/2020, 22:05 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintahan Donald Trump, presiden Amerika Serikat (AS) yang sebentar lagi akan hengkang, berencana menutup 2 konsulatnya di Rusia.

Melansir Moscow Times, laporan ini dikonfirmasi oleh Departemen Luar Negeri AS pada Sabtu (19/12/2020).

AS dikabarkan akan menutup konsulatnya di kota Vladivostok serta menangguhkan operasional pos-nya di Yekaterinburg, menurut Juru bicara departemen AS kepada AFP.

Baca juga: AS Tuding Rusia Pelaku Serangan Siber atas Situs Pemerintahan Mereka

Keputusan itu berdasarkan konsultasi dengan Duta Besar John Sullivan dan merupakan bagian dari "upaya dalam memastikan operasi yang aman dan terjamin dari misi diplomatik AS di Federasi Rusia".

CNN melaporkan bahwa sepucuk surat dari Departemen Luar Negeri AS datang kepada Kongres bulan ini. 

Surat itu berisi bahwa langkah penutupan konsulat itu merupakan tanggapan atas tantangan kepegawaian yang tengah berlangsung kepada misi AS di Rusia setelah pembatasan personel yang diberlakukan Rusia pada Misi AS tahun 2017.

Baca juga: Rusia Kembangkan Tank yang Bisa Berenang Maupun Dijatuhkan dari Pesawat

Pada saat itu, terjadi ketegangan antara AS-Rusia akibat intervensi Rusia terhadap pilpres AS 2016 sehingga AS mengeluarkan sanksi beratnya.

Untuk rencana penutupan konsulat ini, sebanyak 10 diplomat yang ditugaskan akan dipindah ke kedutaan AS di Moskwa, sementara 33 staf lokal akan kehilangan pekerjaannya.

Departemen Luar Negeri tidak mengonfirmasi jumlah yang terlibat tetapi mengatakan "penataan kembali personel yang dihasilkan di Kedutaan Besar AS Moskwa akan memungkinkan kami untuk memajukan kepentingan kebijakan luar negeri kami di Rusia dengan cara yang paling efektif dan aman."

Baca juga: Facebook: Ada Kampanye Sesat Rusia Targetkan Afrika dan Timur Tengah

"Tidak ada tindakan yang terkait dengan konsulat Rusia di Amerika Serikat yang direncanakan," tambah juru bicara itu.

Penutupan tersebut akan menjadikan kedutaan besar di Moskwa sebagai misi diplomatik terakhir AS di Rusia.

Sebelumnya, Moskwa memerintahkan penutupan konsulat AS di Saint Petersburg pada Maret 2018 selama pertengkaran diplomatik yang dipicu oleh Sergei Skripal yang diracun di Inggris.

Tidak jelas apakah penutupan akan terjadi sebelum 20 Januari, ketika Presiden AS terpilih Joe Biden menjabat.

Baca juga: [VIDEO] Momen Terduga Agen Rahasia Rusia Ini Tutup Pintu Saat Didatangi Jurnalis CNN

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan pada Jumat bahwa Rusia "cukup jelas" berada di balik serangan siber yang menghancurkan terhadap beberapa lembaga pemerintah AS.

Hal itu menurut para ahli keamanan dapat memungkinkan penyerang mengakses tanpa batas ke sistem kritis Teknologi Informatika dan jaringan tenaga listrik.

Yohannes Abraham, direktur eksekutif untuk tim transisi Biden, mengatakan peretasan itu menjadi "perhatian besar" dan pemerintahan Biden akan menghadapi setiap serangan dunia maya dengan respons yang dapat menimbulkan "biaya besar".

Walau demikian, Rusia membantah terlibat dalam tuduhan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com