Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Akan Tutup 2 Konsulat di Rusia, Ada Apa?

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintahan Donald Trump, presiden Amerika Serikat (AS) yang sebentar lagi akan hengkang, berencana menutup 2 konsulatnya di Rusia.

Melansir Moscow Times, laporan ini dikonfirmasi oleh Departemen Luar Negeri AS pada Sabtu (19/12/2020).

AS dikabarkan akan menutup konsulatnya di kota Vladivostok serta menangguhkan operasional pos-nya di Yekaterinburg, menurut Juru bicara departemen AS kepada AFP.

Keputusan itu berdasarkan konsultasi dengan Duta Besar John Sullivan dan merupakan bagian dari "upaya dalam memastikan operasi yang aman dan terjamin dari misi diplomatik AS di Federasi Rusia".

CNN melaporkan bahwa sepucuk surat dari Departemen Luar Negeri AS datang kepada Kongres bulan ini. 

Surat itu berisi bahwa langkah penutupan konsulat itu merupakan tanggapan atas tantangan kepegawaian yang tengah berlangsung kepada misi AS di Rusia setelah pembatasan personel yang diberlakukan Rusia pada Misi AS tahun 2017.

Pada saat itu, terjadi ketegangan antara AS-Rusia akibat intervensi Rusia terhadap pilpres AS 2016 sehingga AS mengeluarkan sanksi beratnya.

Untuk rencana penutupan konsulat ini, sebanyak 10 diplomat yang ditugaskan akan dipindah ke kedutaan AS di Moskwa, sementara 33 staf lokal akan kehilangan pekerjaannya.

Departemen Luar Negeri tidak mengonfirmasi jumlah yang terlibat tetapi mengatakan "penataan kembali personel yang dihasilkan di Kedutaan Besar AS Moskwa akan memungkinkan kami untuk memajukan kepentingan kebijakan luar negeri kami di Rusia dengan cara yang paling efektif dan aman."

"Tidak ada tindakan yang terkait dengan konsulat Rusia di Amerika Serikat yang direncanakan," tambah juru bicara itu.

Penutupan tersebut akan menjadikan kedutaan besar di Moskwa sebagai misi diplomatik terakhir AS di Rusia.

Sebelumnya, Moskwa memerintahkan penutupan konsulat AS di Saint Petersburg pada Maret 2018 selama pertengkaran diplomatik yang dipicu oleh Sergei Skripal yang diracun di Inggris.

Tidak jelas apakah penutupan akan terjadi sebelum 20 Januari, ketika Presiden AS terpilih Joe Biden menjabat.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan pada Jumat bahwa Rusia "cukup jelas" berada di balik serangan siber yang menghancurkan terhadap beberapa lembaga pemerintah AS.

Hal itu menurut para ahli keamanan dapat memungkinkan penyerang mengakses tanpa batas ke sistem kritis Teknologi Informatika dan jaringan tenaga listrik.

Yohannes Abraham, direktur eksekutif untuk tim transisi Biden, mengatakan peretasan itu menjadi "perhatian besar" dan pemerintahan Biden akan menghadapi setiap serangan dunia maya dengan respons yang dapat menimbulkan "biaya besar".

Walau demikian, Rusia membantah terlibat dalam tuduhan tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2020/12/20/220516370/as-akan-tutup-2-konsulat-di-rusia-ada-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke