MOSKWA, KOMPAS.com - Inilah momen saat terduga agen rahasia Rusia menutup pintunya setelah dikonfrontasi oleh jurnalis dari kantor berita Amerika Serikat (AS), CNN.
Pria yang diyakini anggota Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) itu menolak memberi komentar atas hasil penyelidikan penggunaan senjata kimia kepada pemimpin oposisi Rusia, Alexey Navalny.
Melansir Daily Mail pada Selasa (15/12/2020), pria yang bernama Oleg Tayakin itu adalah salah satu agen FSB yang disebutkan dalam penyelidikan besar percobaan pembunuhan lawan politik Presiden Rusia Vladimir Putin.
CNN melacak Tayakin ke rumahnya di dekat Moskwa. Pria berusia 40 tahun ini secara singkat menunjukkan wajahnya. Tapi kemudian reaksinya berubah saat nama Navalny disebut.
"Bolehkah saya mengajukan beberapa pertanyaan? Apakah tim Anda yang meracuni Navalny?," tanya reporter CNN Clarissa Ward.
Tidak memberikan jawaban, Tayakin langsung membanting pintu di depan wajah reporter yang mencoba mengklarifikasi klaim temuan investigasi CNN sebelumnya.
Hasil investigasi mengklaim bahwa Tayakin adalah bagian dari unit senjata kimia rahasia FSB. Unit ini sudah membuntuti Navalny selama tiga tahun, sebelum dia diracuni dengan Novichok di Siberia musim panas lalu.
Tayakin bekerja di markas besar unit di Moskwa. Ia disebut juga memata-matai ajudan Navalny, Maria Pevchikh. Tepatnya ketika dia berangkat dalam perjalanan sebelum insiden keracunan terjadinya.
Kremlin yang menjadi pusat pemerintahan Rusia, selalu membantah terlibat dalam kasus keracunan Navalny.
Tetapi pada saat ini, media pemerintah "Negeri Beruang Merah" belum memberi ulasan apa pun setelah dugaan regu pembunuh FSB dibuka kedoknya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan