Penembakan berhenti pukul 9.40. Bendera Sultan diturunkan, dan perang tersingkat dalam sejarah ini resmi berakhir hanya dalam waktu 38 menit.
Baca juga: Kisah Perang: Burlington Bunker, Kemewahan Masa Lampau yang Terbengkalai di Bawah Inggris
Meski durasi perang Anglo-Zanzibar sangat singkat tapi jumlah korbannya cukup tinggi. Lebih dari 500 prajurit Khalid tewas atau terluka, terutama karena ledakan di istana.
Seorang perwira junior Inggris juga terluka parah tapi akhirnya bisa pulih di rumah sakit.
Dengan hilangnya Khalid, Inggris menunjuk Sultan Hamud untuk bertakhta Zanzibar. Dia adalah orang yang pro-Inggris, dan memerintah atas nama Pemerintah Kerajaan Inggris selama 6 tahun.
Sementara itu Khalid kabur bareng sekelompok kecil pengikut setianya ke Konsulat Jerman setempat.
Baca juga: Kisah Perang: Tet Offensive, Hari Kelam Tentara Paman Sam di Vietnam
Meski Inggris sudah bolak-balik meminta ekstradisi, dia justru diselundupkan oleh Angkatan Laut Jerman pada 2 Oktober, ke wilayah yang sekarang bernama Tanzania.
Baru setelah pasukan Inggris menginvasi Afrika Timur pada 1916, Khalid ditangkap dan diasingkan ke Saint Helena.
Usai menyelesaikan masa pengasingan, sang mantan Sultan yang tak diakui itu diizinkan kembali ke Afrika Timur dan meninggal di sana pada 1927.
Baca juga: Kisah Tragis Sultan Terakhir Zanzibar, 56 Tahun Jadi Rakyat Jelata di Inggris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.