KOMPAS.com - Dua kelompok masyarakat adat yang diusir dari hutan di Kenya melawan balik dengan berupaya mengembalikan kedamaian dan keragaman hayati di hutan adat tempat mereka bernaung.
Pada Juli, di tengah musim hujan yang melanda Kenya, dua kelompok masyarakat adat yang tinggal di bagian barat negara itu diusir dari hutan yang telah menjadi rumah mereka selama berabad-abad.
Masyarakat adat Ogiek yang tinggal di Hutan Mau dan masyarakat adat Sengwer di Hutan Embobut dipaksa meninggalkan hutan adat oleh pemerintah, membuat ratusan orang kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka luluh lantak dibakar.
Peristiwa itu terjadi di tengah musim hujan, mengakibatkan puluhan keluarga, termasuk anak-anak, harus menghadapi cuaca yang tak ramah tanpa perlindungan.
Ini bukan kali pertama hal semacam ini terjadi. Bagi masyarakat adat Sengwer, ini adalah kedua kalinya dalam tahun ini mereka diusir dari Hutan Embobut di Cherangani Hills, Kenya, dalam apa yang telah menjadi kejadian umum selama bertahun-tahun.
Baca juga: Makin Gundul, Hutan Amazon Alami Deforestasi Terparah dalam 12 Tahun Terakhir
Masyarakat adat Ogiek juga berulang kali diusir dari rumah leluhur mereka di Hutan Mau.
Pelaku dari pengusiran kedua masyarakat adat itu adalah petugas Dinas Kehutanan Kenya, penjaga konservasi yang dipekerjakan oleh pemerintah Kenya.
Di banyak negara, masyarakat adat dikenal sebagai penjaga hutan. Tetapi di Kenya, kelompok masyarakat adat dianggap melanggar batas lahan hutan.
Untuk mengakhiri pengusiran dari hutan adat dan untuk melindungi habitat hutan, masyarakat adat Ogiek dan Sengwer mengusulkan sebuah alternatif: agar hukum adat mereka diakui sebagai strategi hutan yang efektif.
Meskipun belum pernah terjadi sebelumnya di Kenya, pemberdayaan masyarakat adat untuk pelestarian hutan dan habitat alami telah berhasil di negara-negara lain.
Baca juga: Perempuan Amazon, Pelindung Hutan Hujan Ribuan Hektar dari Pengeboran Minyak Bumi
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan