Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Amazon, Pelindung Hutan Hujan Ribuan Hektar dari Pengeboran Minyak Bumi

Kompas.com - 03/12/2020, 19:45 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

QUITO, KOMPAS.com - Seorang perempuan pemimpin masyarakat adat di hutan hujan Amazon di Ekuador dianugerahi penghargaan lingkungan Goldman Environmental Prize 2020.

Melansir BBC Indonesia pada Rabu (2/12/2020), Nemonte Nenquimo terpilih karena keberhasilannya melindungi 500.000 hektare hutan hujan dari pengeboran minyak bumi.

Dia dan anggota masyarakat adat Waorani menggugat pemerintah Ekuador atas rencana mereka menjual area komunitas adatnya.

Kemenangan atas kasus legal mereka menjadi preseden hukum bagi hak-hak masyarakat adat.

Hutan hujan kami tidak untuk dijual

Bagi Nemonte Nenquimo, melindungi lingkungan bukanlah sebuah pilihan, melainkan warisan yang dia putuskan untuk dilanjutkan.

"Suku Waorani selalu menjadi pelindung, mereka mempertahankan wilayah dan budaya mereka selama ribuan tahun," ujarnya kepada BBC.

Nenquimo mengatakan bahwa ketika dia masih kecil dia suka mendengarkan para tetua menceritakan kisah tentang bagaimana masyarakat adat Waorani hidup sebelum mereka misionaris datang pada 1950-an.

"Kakek saya adalah seorang pemimpin dan dia melindungi tanah kami dari serbuan orang luar, dia benar-benar mempelopori perlawanan itu dengan menghadapi para penyusup, dengan tombak di tangan," kata Nenquimo.

Nenquimo mengatakan bahwa sejak usia 5 tahun, dia didorong oleh para tetua untuk menjadi pemimpin.

"Secara historis, perempuan Waorani yang mengambil keputusan, laki-laki berperang," jelasnya.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Abigail Adams hingga Ani Yudhoyono, Para Wanita Hebat Pendamping Pemimpin Dunia (2)

"Perempuan Waorani membuat pria mendengarkan mereka dan baru setelah kami berhubungan dengan misionaris evangelis, kami diberi tahu bahwa Tuhan menciptakan Adam dan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam, saat itulah kebingungan (tentang peran perempuan) dimulai," ucapnya.

Namun, Nenquimo kukuh bahwa peran perempuan dalam komunitas Waorani tetap menduduki peranan kunci.

"Ketika mengambil keputusan, para perempuan tidak akan memukul, dan semua orang mendengarkan".

Nemonte Nenquimo mengatakan bahwa dia mungkin perempuan pertama yang dipilih sebagai ketua Suku Waorani di Provinsi Pastaza.

Namun, "ada banyak pemimpin perempuan" di antara masyarakat adat Waorani lain, yang dia katakan telah membimbingnya dalam perjuangan untuk melindungi wilayah mereka dari minyak ekstraksi.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Akie Abe hingga Eleanor Roosevelt, Para Wanita Hebat Pendamping Pemimpin Dunia (1)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com