KOMPAS.com - Di balik pria yang sukses, ada perempuan hebat di sampingnya, adalah pepatah yang menggambarkan keberadaan ibu negara dan seorang presiden atau perdana menteri, adalah sama pentingnya.
Seringkali ibu negara berperan untuk mengakomodir suara masyarakat yang termarjinalkan dari lingkungan politik dan sosial-budaya, seperti perempuan, anak-anak, serta para pengungsi.
Kendati, setiap negara memiliki kebijakan dan padangan yang berbeda-beda tentang peran ibu negara, yang seringkali dikesampingkan.
Banyak negara yang tidak mengakui peran ibu negara secara resmi. Bahkan, peran aktifnya di depan publik dinilai janggal, seperti yang terjadi di Afghanistan.
Oleh karenanya, dikatakan ibu negara memiliki peran yang unik dalam kepemimpinan di dalam negeri yang tidak kalah penting.
Berikut para perempuan hebat dari Akie Abe hingga Eleanor Roosevelt yang mampu berdaya menjadi ibu negara yang memberikan pengaruh besar dalam kinerja sang suami atas nama kepentingan masyarakat umum.
Baca juga: Perempuan Berdaya: Margaret E. Knight, Gadis Penemu Paper Bag di Tengah Keterbatasannya
Akie Abe adalah istri dari Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Sejak Abe menjabat jadi PM pada periode pertama (2006-2007) hingga periode terakhirnya (2012-2020), Akie telah ikut aktif menjadi tokoh bangsa dengan membangun citranya sendiri.
Kepribadiannya yang berkarisma dan seorang pengamat liberal, telah membuatnya sebagai pelengkap dari suaminya yang memiliki pandangan konservatif, menurut laporan yang dilansir dari Japan Times pada Juni 2016.
Di Jepang, ibu negara tidak memiliki status pemerintahan, sehingga Akie Abe tidak mendapatkan tugas resmi, maupun anggaran dan perlindungan khusus dari polisi.
Meski begitu, ia berusaha aktif berbagi pandangan yang luas tentang pemerintahan suaminya melalui media sosial.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan