Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Ancam Situs Rudal, Rakyat Korut Takut Kehilangan Nyawa

Kompas.com - 25/11/2020, 11:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Seorang rakyat Korea Utara (Korut) mengaku mereka takut kehilangan nyawa, setelah kebakaran hutan mengancam situs peluncuran rudal yang penting.

Sumber negara itu menuturkan, kebakaran terjadi di dekat kawasan "Situs Peluncuran Rudal Nomor 2" yang berada di perbatasan China.

Mengetahui situsnya nyaris dilalap api, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan marah dan bakal mengambil tindakan tegas.

Baca juga: Kim Jong Un Ancam Beri Hukuman bagi Warga Korut yang Sisakan Makanan

Kepada Daily NK, warga anonim itu mengungkapkan kebakaran hutan itu membuat pohon yang ditanam sejak delapan tahun silam jadi abu dalam sekejap mata.

Untuk menyelamatkan situs rudal itu, warga setempat pun dikerahkan untuk memadamkan api. Pyongyang juga mengerahkan tentara dan mengumumkan status darurat nasional.

Sumber itu mengatakan, orang yang bertanggung jawab "terancam kehilangan nyawa", tak peduli kebakaran itu disengaja ataukah bencana alam.

Analis Korut Jacob Bogie menuturkan, kabar itu merujuk ke Situs Peluncuran Satelit Sohae, sekitar 96 km dari perbatasan China.

Stasiun itu disebut berperan penting dalam pengembangan Hwasgon-16, rudal balistik antar benua yang tercatat terbesar di dunia.

Bogie menjelaskan, status Sohae begitu penting karena selain dekat dengan pusat industri, fasilitas itu punya kemampuan superior dibanding lokasi pertama, Tonghae.

Baca juga: Korut Keluarkan Larangan Merokok di Tempat Umum, Padahal Kim Jong Un Perokok Berat

"Meski namanya stasiun peluncuran satelit, dan memang mereka mengirim satelit, tempat itu juga punya andil dalam program rudal Kim Jong Un," paparnya.

Dilansir Daily Mirror Selasa (24/11/2020), Sohae menjadi bagian dari pembicaraan denuklirisasi antara AS dengan Korea Selatan.

Pada 2018, Kim sempat menjanjikan pelucutan parsial Sohae sebagai bagian dari upaya agar AS bersedia mencabut sanksi internasional.

Namun seiring dengan kolapsnya pertemuan Kim dan Presiden Donald Trump di 2019, fasilitas itu dibangun lagi dan melakukan tes mesin pada Desember 2019.

Bogie berujar, seiring dengan status Tonghae yang hanya dijadikan sebagai lokasi pengganti, maka dependensi Korut pada Sohae semakin besar.

Sohae menjadi tempat favorit karena mampu menggelar uji coba mesin berukuran besar, yang menopang program persenjataan Korea Utara.

Baca juga: Ranjau yang Dipasang untuk Cegah Pembelot Meledak, Puluhan Tentara Korut Terluka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com