MOSKWA, KOMPAS.com - Pihak Kremlin mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak bisa mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 yang terbaru karena masih belum disertifikasi meski diklaim aman digunakan, lapor Daily Mail, Selasa (24/11/2020).
Presiden Rusia itu pekan lalu mengumumkan bahwa negaranya telah mengembangkan vaksin corona kedua, EpiVacCorona. Negara itu sebelumnya mendaftarkan vaksin virus corona pertama mereka, Sputnik V pada Agustus lalu.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa mengatakan, "Kami belum memulai vaksinasi secara luas dan kepala negara tidak dapat mengambil bagian dalam vaksinasi sebagai sukarelawan. Itu tidak mungkin."
"Presiden tidak bisa menggunakan vaksin yang tidak bersertifikat," imbuhnya.
Pada bulan Oktober, Putin mengumumkan bahwa Rusia telah mendaftarkan vaksin virus corona kedua, EpiVacCorona, di tengah kompetisi global dalam produksi vaksin demi membasmi pandemi Covid-19, yang kini telah merenggut hampir 1,4 juta nyawa.
Baca juga: Rusia Uji Coba Vaksin Covid-19 Kedua Bernama EpiVacCorona, September Diperkirakan Selesai
Putin pekan lalu mengatakan bahwa Rusia memiliki perjanjian manufaktur dengan China dan India dan mendesak Brasil juga Afrika Selatan untuk juga memproduksi massal vaksin buatan Rusia.
Raksasa farmasi Pfizer dan BioNTech mengumumkan bahwa vaksin virus mereka 95 persen efektif, sementara perusahaan AS Moderna pekan lalu mengatakan bahwa hasil awal menunjukkan kandidatnya 94,5 persen efektif.
Vaksin virus corona Sputnik V pertama Rusia 95 persen efektif menurut analisis sementara kedua dari data uji klinis, berdasarkan pengembangnya pada Selasa.
Vaksin dua dosis itu akan tersedia di pasar internasional dengan harga kurang dari 10 dollar AS (sekitar Rp141.531) per dosis, namun akan gratis bagi warga Rusia.
Vaksin itu dapat disimpan pada suhu antara dua dan delapan derajat Celcius (antara 35,6 dan 46,4 derajat Fahrenheit), meski beberapa vaksin lain harus berada di dalam suhu di bawah titik beku.
Baca juga: Setelah Pfizer, Vaksin Covid-19 Sputnik V Milik Rusia Diklaim Efektif 95 Persen
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan