Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UEA Kecam Pembunuhan terhadap Ilmuwan Nuklir Top Iran, Minta Semua Pihak Tahan Diri

Kompas.com - 30/11/2020, 08:33 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Arab News

ABU DHABI, KOMPAS.com - Uni Emirat Arab mengutuk pembunuhan ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh-Mahabadi dan meminta semua pihak untuk menahan diri pada Minggu (29/11/2020).

Melansir Arab News, kementerian luar negeri dan kerja sama internasional UEA mengatakan, "Ketidakstabilan wilayah kami saat ini dan tantangan keamanan yang dihadapi mendorong kami semua bekerja untuk mencegah tindakan yang mampu menyebabkan eskalasi dan mengancam stabilitas seluruh wilayah."

UEA lalu menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri secara maksimal demi menghindari tingkat ketidakstabilan baru di wilayah tersebut.

Baca juga: Khamenei Iran Desak Menghukum Mereka Pelaku Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Ternama

Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan Iran yang dilaporkan tewas dalam penyergapan di dekat Teheran pada Jumat (27/11/2020).

Sosoknya telah digambarkan oleh dinas intelijen Barat dan Israel selama bertahun-tahun sebagai pemimpin program bom atom rahasia yang dihentikan pada tahun 2003, yang oleh Israel dan Amerika Serikat (AS) menuduh Teheran berusaha untuk dipulihkan secara rahasia.

Sebelumnya diwartakan Kompas.com, Sabtu (28/11/2020) bahwa Iran menuding Israel hendak memprovokasi perang dengan pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir top mereka.

Mohsen Fakhrizadeh-Mahabadi adalah seorang profesor bidang fisika dan mantan perwira Garda Revolusi Iran.

Baca juga: Israel Disebut Tentara Bayaran AS yang Bunuh Ilmuwan Nuklir Top Iran

Dia tewas setelah mobilnya dihujani senapan mesin dan disusul oleh ledakan. Kematiannya itu terjadi setelah 2 tahun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan dunia agar "mengingat namanya dengan baik".

Pembunuhan terhadap ilmuwan nuklit itu membuat beban berat terhadap Teheran. Pasalnya,  Januari lalu, komandan top mereka, Qasem Soleimani, dibunuh drone AS di Baghdad, Irak.

Kepala staf militer Mayor Jenderal Mohammad Bagheri menyatakan, kematian Fakhrizadeh-Mahabadi adalah pukulan telak bagi sistem keamanan mereka.

Bagheri pun mengancam akan ada balas dendam yang pedih. Sementara Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menyebut ada keterlibatan Israel dalam insiden ini. 

Baca juga: Seorang Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Diserang di dalam Mobil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com